Jakarta, 6 Rajab 1438/3 April 2017 (MINA) – Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Jendral Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) membuka akses bagi mahasiswa Indonesia untuk mendapatkan beasiswa S1 di salah satu universitas ternama di Lebanon.
Hal ini didasari atas kerja sama antara Kemenag dengan Universitas Tripoli Lebanon, terutama di bidang pengembangan pendidikan keagamaan. Kerja sama dua belah pihak ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman (Mou) antara Dirjen Pendis Kamaruddin Amin dengan Rektor Universitas Tripoli Lebanon Rafat Mikofi di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Senin (3/4).
“Universitas Tripoli Lebanon akan memberikan beasiswa S1 kepada mahasiswa Indonesia,” kata Kamaruddin usai menandatangai MoU.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Menurut Kamaruddin, dalam laman Kemenag yang dikutip MINA, Universitas Tripoli memiliki visi yang sama dengan Kemenag dalam pendidikan Islam, utamanya terkait pengarusutamaan (mainstreaming) pendidikan Islam moderat dan Islam Rahmatan lil alamin.
Selain pemberian beasiswa, kerja sama kedua belah pihak juga dalam bentuk pertukaran pelajar dan dosen, serta penelitian.
“Pemberian beasiswa akan dilakukan mulai tahun ini. Kami juga akan kirim short research ke sana pada tahun ini. Adapun untuk pertukaran dosen akan diusahakan mulai tahun depan,” terang Kamaruddin yang juga Guru Besar UIN Alauddin Makassar.
Sebelumnya, Rafat Mikofi menyampaikan, Universitas Tripoli berusaha mencetak kader-kader ulama yang bisa berdakwah. “Kami sangat senang untuk menerima pelajar Indonesia. Harapannya sekembali mereka ke Indonesia memiliki kemampuan untuk mendakwahkan Islam,” ujarnya.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
MoU ini juga merupakan tindaklanjuti dari kunjungan Menteri Agama (Menag) ke Tripoli tahun lalu. Pada akhir Juli 2016, Menag Lukman Hakim Saifuddin melakukan kunjungan kerja ke Lebanon bersama dengan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) alm. KH Hasyim Muzadi.
Menurut Rafat, kunjungan Menag ke Lebanon telah memberi nuansa kebaikan bagi masyarakat Lebanon. “Ke depan kalau ada kunjungan kiranya dapat lebih lama, untuk diadakan dialog,” harap Rafat.
Selain Rektor Uiniversitas Tripoli Lebanon, tampak juga Asisten Muhammad Derayka, Pensosbud KBRI Imad Yousry, Staf Politik Miftahuddin Ahimy, dan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Nizar. (T/R09/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru