PEMERINTAH DORONG PELAKU BISNIS TEMBUS PASAR EROPA TENGAH DAN TIMUR

(Foto: Kemlu)
(Foto: Kemlu)

Bandung, 19 Sya’ban 1436/6 Juni 2015 (MINA) – Direktur Tengah dan Timur Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Witjaksono Adji menyatakan perlunya upaya bersama para pemangku kepentingan untuk mendorong pelaku bisnis menembus potensi pasar yang besar di kawasan dan Timur.

Witjaksono Adji juga menyatakan, para pemangku harus dapat mengoptimalkan potensi besar kawasan tersebut menjadi kerja sama kongkret yang hasilnya dapat dirasakan langsung oleh rakyat Indonesia, demikian keterangan pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu (6/6).

“Kementerian Luar Negeri RI senantisa mendorong dan memfasilitasi para stake holders, termasuk pelaku bisnis tanah air untuk lebih jeli melihat dan memanfaatkan peluang yang ada di kawasan Eropa Tengah dan Timur”, kata Witjaksono Adji dalam diskusi interaktif “Pengembangan Diplomasi Ekonomi di Kawasan Eropa Tengah dan Timur”, selama dua hari, 4-5 Juni 2015 di Dinas Perindustrian dan perdagangan Provinsi Jawa Barat, Bandung.

Dialog yang diikuti lebih dari 70 orang perwakilan dari Kementerian/Lembaga dan pelaku bisnis itu menghadirkan narasumber Pejabat Senior Kemlu dan mantan Dubes RI di Hongaria Dubes Maruli Tua Sagala, Asisten Deputi Urusan Kerja Sama Ekonomi Eropa, Afrika dan Timur Tengah, Kemenko Perekonomian Bahris Paseng dan Sekretaris Jenderal Kadin Indonesia Komite Rusia-CIS Bambang Indartono.

Ketiga narasumber sepakat, kawasan Eropa Tengah dan Timur menawarkan potensi besar yang dapat dimanfaatkan Indonesia untuk meningkatkan nilai perdagangan, investasi, dan kerja sama teknik, serta perlunya mengatasi kendala yang dihadapi.

Besarnya peluang kerja sama ekonomi, perdagangan dan teknik dengan kawasan Eropa Tengah dan Timur belum dapat dimanfaatkan secara optimal oleh Indonesia.

Terdapat berbagai kendala dalam pengembangan kerja sama tersebut. Kendala-kendala tersebut antara lain kurangnya informasi mengenai potensi negara mitra, termasuk regulasi, persepsi terhadap negara di kawasan, birokrasi, komunikasi, minat dan persaingan.

Asisten Deputi Urusan Kerja Sama Ekonomi Eropa, Afrika dan Timur Tengah, Kemenko Perekonomian Bahris Paseng menggarisbawahi Rusia sebagai salah satu negara potensial.

Terbukanya pasar bagi produk pangan Indonesia, besarnya minat berinvestasi di Indonesia, tingginya arus wisatawan ke Indonesia perlu dimanfaatkan sebaik mungkin oleh Indonesia.

Sementara itu, Wakil Ketua Pokja Diplomasi Penguatan Ekonomi bidang perdagangan Kementerian Luar Negeri RI, Asianto Sinambela sebagai penanggap dalam diskusi tersebut mengatakan optimalisasi peluang di kawasan dapat dilakukan dengan merubah mindset para stake holders Indonesia yang menganggap kawasan itu kurang bergengsi dibanding .

“Para pelaku usaha agar lebih agresif menggarap pasar di kawasan ini sebelum potensi pasar yang besar tersebut ‘direbut’ oleh negara lain, termasuk negara tetangga kita,” ujar Asianto Sinambela.

Heriyandri, Direktur Perusahaan Hen’s Co yang bergerak di bidang ekspor produk pertanian menyampaikan harapan agar pemerintah, termasuk perwakilan RI di luar negeri dapat membantu memberikan informasi mengenai peluang pasar, termasuk regulasi dan mitra bisnis yang potensial, serta fasilitasi keikutsertaan dalam pameran di suatu negara.

Untuk mengoptimalkan peluang kerja sama ekonomi, perdagangan dan teknik dengan kawasan Eropa Tengah dan Timur guna mendukung program pemerintah.

Dalam diskusi tersebut dibahas juga rencana kegiatan aksi Indonesia di kawasan Eropa Tengah dan Timur, persiapan Sidang Komisi Bersama (SKB) ke-5 Kerja Sama perdagangan, Ekonomi, Ilmu Pengetahuan dan Teknik RI-Belarus di Minsk pada 22-23 Juni 2015 dan tindak lanjut hasil SKB ke-10 Kerja Sama Perdagangan, Ekonomi dan Teknik RI-Rusia di Kazan, Rusia pada 9 April 2015.(L/R05/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0