Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua DPR: Sektor Industri Tunjang Laju Perekonomian

Rendi Setiawan - Selasa, 27 November 2018 - 17:11 WIB

Selasa, 27 November 2018 - 17:11 WIB

4 Views

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo. (Foto: dok. DPR RI)

Solo, MINA – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menegaskan sektor industri merupakan salah satu unggulan untuk menunjang laju pembangunan ekonomi.

Bambang mengatakan, meskipun dalam lima tahun terakhir kontribusi sektor industri terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mengalami penurunan, tetapi sektor industri masih mendominasi perekonomian nasional.

“Tantangan utama yang dihadapi oleh industri nasional saat ini adalah kecenderungan penurunan daya saing di pasar internasional,” kata Bambang saat membuka Rapat Pimpinan Nasional Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia di Solo, Jawa Tengah, Selasa (27/11).

Menurut Bambang, penyebab dari lemahnya daya saing industri diantaranya biaya energi, ekonomi biaya tinggi, penyelundupan barang-barang yang bisa diproduksi di dalam negeri serta belum memadainya layanan birokrasi.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

“Tantangan yang dihadapi industri nasional lainnya adalah lemahnya struktur sektor industri itu sendiri,” ujarnya.

Ia mencontohkan, masih lemahnya keterkaitan antara industri hulu dan hilir maupun antara industri besar dengan industri kecil-menengah, belum terbangunnya industrial cluster yang saling mendukung, adanya keterbatasan berproduksi barang setengah jadi dan komponen di dalam negeri, keterbatasan industri berteknologi tinggi serta kesenjangan kemampuan ekonomi antar daerah.

“Bila dilihat secara keseluruhan, lemahnya daya saing Indonesia terutama disebabkan oleh faktor tenaga kerja, tidak kondusifnya lingkungan bisnis, rumitnya birokrasi, biaya produksi dan logistik yang tinggi, serta lemahnya akses terhadap pasar. Kita harapkan kendala-kendala tersebut dapat diatasi guna meningkatkan daya saing industri nasional di kancah global,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Bidang Hubungan Antar Lembaga ini mengapresiasi pemerintahan Presiden Joko Widodo yang telah melakukan berbagai terobosan untuk menciptakan daya saing.

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

Di antaranya, lanjut dia, dengan memperbaiki kemudahan berusaha melalui reformasi di bidang perizinan, sehingga Indonesia masuk dalam kategori negara yang layak investasi.

“Dengan kemudahan di bidang perizinan akan meningkatkan kemudahan dalam berusaha. Sehingga, birokrasi bisa dipangkas, waktu dan biaya pengurusan dapat dikurangi,” katanya.

Legislator Partai Golkar ini juga mendukung penuh langkah pemerintah mencanangkan Making Indonesia 4.0. Langkah tersebut merupakan terobosan untuk menyiapkan industri nasional agar dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pembangunan nasional.

“Keberhasilan Indonesia melaksanakan Revolusi Industri 4.0 akan mempercepat pencapaian menjadi negara maju pada tahun 2030,” katanya.

Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon

Ia memprediksi, saat itu ekonomi Indonesia akan tumbuh sekitar 7 persen, peran industri manufaktur terhadap PDB mencapai 30 persen, kontribusi ekspor netto sekitar 10 persen dan tambahan lapangan kerja mencapai 10 juta orang. Selebihnya kita akan menikmati bonus demografi sampai 2030. (R/R06/B05)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng

Rekomendasi untuk Anda