Majalengka, MINA – Ketua Sekolah Tinggi Shuffah Al-Quran Abdullah Bin Mas’ud (SQABM) Dudin Shobarudin mengatakan, ada tiga hikmah yang bisa diambil dari bencana alam gempa dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah.
“Satu, membuktikan kebesaran dan kebenaran Allah atas kuasa-Nya. Dengan sekelip mata, segala bangunan berikut penduduknya, ribuan rumah dan ribuan jiwa hancur ditelan tsunami dan likuifaksi,” kata Dudin saat berkhutbah Jumat (14/12) di Masjid Al-Furqan, Majalengka, Jawa Barat.
Menurutnya, hikmah kedua adalah kesyukuran bagi manusia yang selamat dari bencana tersebut agar dapat mengambil pelajaran daripadanya.
“Bayangkan kalau bencana itu menimpa kepada kita. Kita lihat penderitaan mereka, kehilangan yang tersayang dari sanak saudara, karib kerabat, handai taulan, tetangga baik yang dekat ataupun yang jauh, kekayaan yang telah mereka kumpul bertahun-tahun lamanya semua mereka tinggalkan,” katanya.
Baca Juga: Rekor Baru MURI: 44.175 ASN Jabar Pakai Sarung Tenun, Bukti Cinta Budaya Lokal
Adapun hikmah ketiga, ia mengatakan, meningkatkan solidaritas persaudaraan dan kemanusiaan, khususnya antara umat Islam dan umumnya antara umat manusia.
“Dengan wasilah bencana tersebut, datang simpati dan empati dari berbagai pihak baik dalam dan luar negeri,” katanya.
Pekan lalu, Dudin bersama tim kemanusiaan Humanity Without Borders (HWB) dari Inggris berkunjung ke Palu dan Donggala melihat kondisi warga dan kerusakan akibat bencana pada akhir September tersebut.
Mereka pun menyalurkan bantuan dan bekerja sama dengan tim kemanusiaan Ukhuwa Al-Fatah Rescue (UAR) yang lebih dulu terjun membantu di lokasi bencana. (R/RI-1/P1)
Baca Juga: Indonesia Dukung Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Mi’raj News Agency (MINA)