London, 22 Ramadhan 1438/17 Juni 2017 (MINA) – Warga London dan korban kebakaran Menara Grenfell marah kepada Perdana Menteri Theresa May yang tidak segera turun ke lapangan menemui korban.
Namun, untuk menghadapi kritik itu, May kemudian mengunjungi korban terluka di sebuah rumah sakit di London pada hari Jumat (16/6).
Ia juga berjanji untuk melakukan penyelidikan publik mengenai penyebab insiden yang menghancurkan apartemen 24 lantai itu pada Rabu (14/6) dini hari.
Baca Juga: PBB: Serangan Israel ke Suriah Harus Dihentikan
“Seharusnya dia ada di sana bersama penduduk, Anda harus siap menerima emosi warga, dan tidak terlalu takut pada warga,” kata mantan menteri kabinet Konservatif Michael Portillo kepada BBC.
Tanggapan May telah dibandingkan dengan pemimpin Partai Buruh Jeremy Corbyn yang pada hari Kamis yang lebih dulu turun menemui penduduk lokal dan para bangsawan bertemu dengan warga dan relawan pada hari Jumat.
Koran Inggris, termasuk yang mendukung May dalam pemilihan 8 Juni, mempertajam kritiknya terhadap pemerintah.
Warga di daerah tersebut mengatakan kepada Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) bahwa mereka telah diabaikan oleh pemerintah pusat dan daerah selama bertahun-tahun.
Baca Juga: Tank-Tank Israel Sudah Sampai Pinggiran Damaskus
“Dunia ini benar-benar berbeda di jalan dan mereka tidak peduli dengan kami, dan itu menunjukkan,” kata seorang penduduk sambil menunjuk ke menara yang terbakar.
“Tragedi ini terjadi di Inggris, di London, di abad 21,” katanya. “Ini memalukan bagi mereka semua. Orang-orang itu, saya bahkan tidak tahu bagaimana mereka tidur sekarang.” (T/RI-1/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: PBB: 16 Juta Orang di Suriah Butuh Bantuan