Jakarta, MINA – Krisana Sriujun, atlet anggar kursi roda asal Malaysia, memiliki sejarah kelam dalam hidupnya, tragedi mencekam pernah dialaminya saat berusia 16 tahun lantaran tak mau tunduk kepada pejudi untuk mengalah.
“Kepala saya pernah tertembak. Kemudian, karena tak mau tunduk untuk kalah, maka kaki saya dipotong. Beruntung Allah masih sayang kepada saya,” ujar pria yang berdomisili di Kedah, Malaysia, tersebut.
Dahulu Krisana merupakan petinju jalanan yang lekat dengan para pejudi. Ia aslinya berasal dari Thailand dan lahir di Khon Kaen. Pada usia tiga tahun, dia diadopsi oleh orang tua angkatnya yang berasal dari Kedah, Malaysia. Demikian Siaran Pers Asian ParaGames, Jumat (12/10)
“Ibu kandung saya asli orang Thailand yang bekerja di Singapura. Setelah melahirkan saya di Thailand, ia melakukan perjalanan ke Singapura lagi dan setibanya di Malaysia, saya diadopsi oleh orang tua angkat saya,” ujar pria yang bernama Melayu Azmi bin Abu Hassan ini.
Baca Juga: Kisah Muchdir, Rela tak Kuliah Demi Merintis Kampung Muhajirun
Pada usia 23 tahun, ia sudah mulai terlibat dalam olahraga penyandang disabilitas sebagai atlet lempar lembing, demikian siaran pers Asian Para Games selanjutnya melaporkan.
Krisana baru menjadi atlet anggar kursi roda pada dua bulan yang lalu karena saat itu tim Malaysia sedang mecari atlet anggar kursi roda kategori A. (R/ais/P1)
Baca Juga: Bashar Assad Akhir Rezim Suriah yang Berkuasa Separuh Abad