KERJASAMA PERDAGANGAN DAN INVESTASI RI-MESIR DITINGKATKAN

Presiden Mesir Abdul Fattah Al-Sisi bersalaman dengan Presiden Joko Widodo seusai pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Kamis sore (4/9). Foto: Rina/MINA
Abdul Fattah Al-Sisi bersalaman dengan Presiden Joko Widodo seusai pertemuan bilateral di Merdeka, Kamis sore (4/9). Foto: Rina/MINA

Jakarta, 19 Dzulqo’dah 1436/4 September 2015 (MINA) – Kunjungan Presiden Mesir Abdul Fattah Al-Sisi ke Indonesia lebih banyak membahas peningkatan kerjasama dalam bidang perdagangan dan investasi , di samping isu lainnya seperti kesepahaman visa diplomasi dan penanggulangan terorisme serta radikalisme.

Dalam pembicaraan yang berlangsung di Istana Merdeka Kamis sore (4/9), Pemerintah Indonesia dan Mesir sepakat meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi antara kedua negara.

“Kita sepakat tingkatkan hubungan perdagangan dan investasi. Karena investasi Indonesia cukup besar di Mesir. Pemerintah Indonesia minta Pemerintah Mesir beri kemudahan untuk investor Indonesia,” tutur Presiden Joko Widodo dalam pernyataan pers bersama di Ruang Kredensial Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.

Pernyataan kemudian diamini oleh al-Sisi bahwa kerja sama di bidang ekonomi akan ditingkatkan. Indonesia dinilai sebagai salah satu mitra perdagangan Mesir yang besar.

“Kita sudah sama-sama saksikan penandatanganan kerjasama. Kami juga sepakat untuk tingkatkan volume perdagangan dua negara,” ungkap al-Sisi.

“Karena perdagangan kita dengan Mesir sudah AS$1,48 bilion (miliar, -red), hampir AS$ 1,5 bilion, tapi kita ingin terus melakukan peningkatan kerja sama bilateral di bidang perdagangan,” papar Menlu Retno.

Selain kerjasama di bidang ekonomi, kedua pemimpin negara ini juga membicarakan berbagai masalah kawasan yang menjadi kepentingan Indonesia dan Mesir.

“Kita sepakat untuk (mempererat) hubungan bilateral kedua negara dan mengkomunikasikan beberapa tantangan bersama yang saat ini ada. Salah satunya adalah memberantas terorisme dan radikalisme,” kata Presiden Al-Sisi.

Menlu RI Retno Marsudi menjelaskan bahwa kerjasama di bidang anti-terorisme bisa dilakukan dengan berbagi informasi, berbagi langkah-langkah pencegahan dan juga pelatihan. (L/P013/R004-P2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Comments: 0