Lebanon Gandeng Prancis, Rusia dan Italia Eksplorasi Minyak-Gas

(Dok Executive Magazine)

 

Beirut, MINA –   hari Kamis (14/12) menyetujui tawaran pertama dengan menggandeng konsorsium internasional Total Prancis, Novatek Rusia dan ENI Italia untuk mengeksplorasi dan di lepas pantai Mediterania negara tersebut.

Ini merupakan eksplorasi minyak dan gas pertama Lebanon, yang dalam beberapa tahun terakhir terhambat oleh ketidakstabilan politik. The Peninsula Qatar melaporkan.

Pemerintah Perdana Menteri Saad Hariri telah menemukan kemajuan dalam prospek minyak dan gas bumi sejak pembentukan tim tahun 2016.

Lebanon sedang berusaha memanfaatkan potensi cadangan setelah penemuan gas lepas pantai utama oleh negara tetangga, Israel dan Siprus.

“Kabinet telah menyetujui pemberian izin eksplorasi di blok 4 dan 9,” ujar Menteri Energi Cesar Abi Khalil di akun Facebook.

Tawaran konsorsium tersebut mencakup hanya dua dari lima blok yang diajukan oleh pemerintah Lebanon.

Khalil mengatakan, langkah selanjutnya adalah agar pemerintah menandatangani kesepakatan resmi dengan kelompok konsorsium tersebut, dan bahwa eksplorasi akan dimulai sebelum awal tahun 2019.

Lebanon berharap, penemuan sumber energi di lepas pantai akan memberikan dorongan yang sangat dibutuhkan bagi perekonomian nasional.

Hariri juga menegaskan, tawaran dari konsorsium itu “kategori baik” dan menandai sebuah langkah maju yang penting setelah penundaan yang panjang.

“Setelah lima tahun melakukan diskusi mengenai hal ini, pemerintah akan berada dalam posisi untuk menandatangani kesepakatan eksplorasi minyak dan gas yang pertama,” lanjutnya.

Analis perminyakan Lebanon Diana Kaissy, mengatakan belum dapat diketahui tingkat cadangan yang dapat diakses sebelum operasi eksplorasi dimulai.

Namun dia menyebutkan, lima blok yang ditawarkan oleh pemerintah adalah “yang paling menjanjikan”, dengan blok sembilan berbatasan dengan sektor yang diperselisihkan oleh Israel.

Dalam jangka panjang, wajib bagi pihak berwenang Lebanon untuk melaporkan “transparansi” mereka di sektor pengembangan energi, kata Kaissy.

Negara ini mengalami kekurangan energi dan listrik yang parah karena keadaan infrastruktur yang menyedihkan. (T/RS2/RS1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Ali Farkhan Tsani

Editor: illa

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.