Lembaga HAM: Sebanyak 14 Orang Syahid Setiap Jam di Gaza

Korban syahid di Gaza akibat serangan dari militer pendudukan Israel pada operasi Pedang Besi. (Foto: Ma'an)

Gaza, MINA – Observatorium Euro-Mediterania untuk Hak Asasi Manusia pada Jumat (13/10) mengatakan, bahwa setidaknya 14 warga Palestina mati syahid setiap jamnya pada hari kedelapan operasi “Pedang Besi” di Jalur Gaza.

Observatorium Euro-Mediterania mendokumentasikan selama operasi Pedang Besi Israel berlangsung di Jalur Gaza, telah mengakibatkan korban ratusan jiwa perharinya dengan 6.000 bom sejak operasi pendudukan berlangsung di Jalur Gaza, yang dihuni lebih dari 2 juta orang, Ma’an melaporkan.

Observatorium Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania mengatakan bahwa serangan udara dan artileri pendudukan Israel di Jalur Gaza mengubahnya menjadi lubang neraka di mana kematian dan kehancuran menyebar dalam kondisi kemanusiaan yang sangat kompleks dan tanpa layanan dasar yang mendukung.

Baca Juga:  AWG Adakan Pameran Pojok Baitul Maqdis di Wonogiri

Laporan tersebut menyatakan bahwa warga sipil di Gaza tidak memiliki tempat berlindung dan terusir dari kematian dalam kenyataan yang tidak manusiawi di saat tidak ada listrik, air, komunikasi dan layanan internet, serta kurangnya ketahanan pangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan sangat berbahaya.

Sabtu malam lalu (7/10), kabinet Israel menyetujui keadaan perang di Jalur Gaza dengan melakukan operasi militer secara luas, sebagai tanggapan atas peluncuran Operasi “Badai Al-Aqsa” yang dilakukan Hamas.

Sejak itu, tentara pendudukan melancarkan ribuan serangan udara dan artileri sepanjang waktu yang menargetkan 200 titik di lingkungan perumahan dan gedung-gedung bertingkat di Jalur Gaza.

Berdasarkan dokumentasi Euro-Mediterania Observatorium, sedikitnya 2.370 warga Palestina menjadi martir, termasuk 721 anak-anak dan 390 perempuan.Jumlah warga sipil yang tewas mencapai sekitar 1.730 warga sipil, sedangkan 9.250 lainnya mengalami berbagai luka, lebih dari separuhnya adalah anak-anak dan perempuan.

Baca Juga:  Ulama Terkemuka Aceh Waled Husaini Wafat

Pemantau Hak Asasi Manusia Internasional mendokumentasikan penghancuran 2.650 bangunan tempat tinggal akibat serangan Israel, dan sekitar 70.000 unit rumah rusak berat dan sebagian, sementara 65 kantor pusat pemerintah hancur.

Serangan militer pendudukan Israel juga menghancurkan sedikitnya 71 sekolah, menghancurkan 145 fasilitas industri, dan 61 kantor pusat media, selain menghancurkan 18 masjid, serta menyebabkan kehancuran puluhan masjid dan gereja-gereja kuno.

Jalur Gaza telah menyaksikan perpindahan besar-besaran selama serangan Israel. Euro-Mediterania mendokumentasikan perpindahan lebih dari 820.000 orang ke sekolah, fasilitas penampungan PBB, sekolah negeri, dan kerabat serta tetangga mereka, mencatat bahwa lebih dari 450.000 orang mengungsi setelah rumah mereka dihancurkan atau dirusak dalam serangan pendudukan Israel.(T/R5/P2)

Baca Juga:  ‘Palestine Drinks’ Minuman Pengganti Coca Cola dan Pepsi Makin Populer

 

Mi’raj News Agency (MINA)