Mahathir: Kerja Sama Internasional Penting untuk Perangi Korupsi

Wina, MINA –  Perdana Menteri Tun Dr Mahathir Mohamad mengatakan, kerja sama internasional sangat penting dalam memerangi korupsi dan kejahatan multinasional, karena saat ini transaksi uang dapat dengan mudah dipindahkan dari satu negara ke negara lain.

“Kami percaya IAACA sangat penting, karena perbatasan sekarang sangat keropos. Kerja sama internasional juga membantu mengurangi kejahatan,” kata Mahathir dalam pidatonya di Majelis Umum Tahunan ke-10 Asosiasi Internasional Otoritas Anti-Korupsi (IAACA) di Wina, Austria, Selasa (22/1).

Mahathir mengatakan, Malaysia mengalami hal ini ketika dana ditransfer dari Malaysia Development Fund (1MDB) dan dicuci di Amerika Serikat, demikian Thesundaily melaporkan yang dikutip MINA.

Dalam pidatonya, ia mengatakan, ada negara-negara miskin yang tidak bisa kaya dan berkembang hanya karena korupsi. Karena itu, perlu negara-negara untuk memerangi korupsi dan memastikan para pemimpin mereka tidak korup.

Mahathir mengatakan, Malaysia relatif bebas dari korupsi dalam 45 tahun pertama setelah kemerdekaan, tetapi menjadi sangat korup dalam 15 tahun terakhir.

Pada kesempatan itu juga diluncurkan sebuah dana untuk memerangi korupsi di seluruh negara yang diberi nama Mahathir Mohamad Fund dalam rangka menghormati upaya Perdana Menteri Malaysia memerangi korupsi yang diluncurkan oleh Presiden IAACA, Emir Qatar Sheikh Tamim Hamad Al-Thani.

Mahathir mengatakan, Malaysia akan memberikan kontribusi sebesar RM 500 ribu. Sementara itu, Emir Qatar Sheikh Tamim Hamad Al-Thani akan menyumbangkan 1 juta riyal Qatar (RM 1.140.000). Dana tersebut untuk membantu petugas antikorupsi yang menghadapi risiko besar dalam menjalankan tugas.

Konferensi IAACA digelar selama tiga hari sejak Selasa hingga Kamis (22-24/1). Konferensi itu dihadiri para pemimpin politik serta pemimpin lembaga antikorupsi untuk mempromosikan langkah-langkah dalam mencegah dan memerangi korupsi.

IAACA dibentuk pada tahun 2006 untuk mempromosikan implementasi efektif Konvensi PBB dalam menentang korupsi yang menjadi penanda tangan Malaysia. Negara serumpun Indonesia itu termasuk yang paling awal bergabung dengan IAACA, dan sekarang memiliki keanggotaan 140 negara. (T/Ais/R06)

Mi’raj News Agency (MINA) 

 

Wartawan: siti aisyah

Editor: Rendi Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.