Putrajaya, 24 Muharram 1437/6 November 2015 (MINA) – Para menteri Indonesia dan Malaysia bertemu di Putrajaya, Kamis, untuk mematangkan nota kesepahaman (MoU) mengenai pembentukan Dewan Negara-negara Penghasil Minyak Kelapa Sawit (CPOPC).
Menteri Koordinator Urusan Maritim Rizal Ramli memimpin delegasi Indonesia, sedangkan Malaysia oleh Menteri Komoditas dan Industri Perkebunan Datur Amar Douglas.
Pernyataan bersama yang disiarkan Jumat menyatakan kedua negara akan menjadi anggota pendiri dewan tersebut.
Baca Juga: IKAPI Gelar Islamic Book Fair 2025, Catat Agendanya
“Keanggotaan dalam dewan ini terbuka bagi negara lain yang membudidayakan tanaman minyak kelapa sawit,” kata pernyataan itu.
Indonesia dan Malaysia telah sepakat untk menbentuk CPOPC dalam pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan PM Malaysia, Datuk Seri Najb Tun Razak di Istana Bogor pada 11 Oktober lalu.
Kedua negara saat ini memroduksi sekitar 85 persen minyak kelapa sawit global. Negara lain yang membudidayakan tanaman perkebunan ini adalah Thailand, Papua Nugini, Nigeria, Kolombia dan Liberia, demikian laporan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), mengutip kantor berita Malaysia, Bernama.
Pernyataan itu mengatakan ruang lingkup kegiatan dewan meliputi konsultasi promosi mengenai pengembangan industri minyak kelapa sawit di kalangan pemangku kepentingan di negara-negara pembudidaya tanaman minyak kelapa sawit, meningkatkan kesejahteraan para pemangku kepentingan dan mengembangkan serta membentuk kerangka global bagi kesinambungan industri minyak kelapa sawit.
Baca Juga: Semangat dan Haru Iringi Pemberangkatan Kloter Pertama Haji dari Surabaya
Dewan juga mempromosikan kerjasama dan investasi dalam pengembangan kawasan industri minyak kelapa sawit yang berkesinambungan dan ramah lingkungan, yang mencakup kawasan-kawasan ekonomi hijau, mengatasi hambatan untuk perdagangan minyak sawit; bekerja sama dalam penelitian dan pengembangan dan pelatihan; serta melakukan kegiatan dan fungsi yang mungkin dianggap perlu bagi kepentingan industri kelapa sawit. (T/R07/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Indonesia Alihkan Ekspor ke Eropa dan Australia Hadapi Tarif Tinggi dari AS