MarkPlus Islamic Kembali Hadirkan Festival Pemasaran Bisnis Syariah di IEMF 2023

Webinar Online Islamic Service Excellence and Digitalization in Recover Era, Selasa (29/3). (Foto: Dok. Markplus)

Jakarta, MINA – kembali menghadirkan ajang festival pemasaran bisnis syariah dan webinar online di Islamic Entrepreneurial Marketing Festival (IEMF) 2023 dengan tajuk Islamic Service Excellence and Digitalization in Recover Era.

Webinar hari pertama, Selasa (29/3),  dimeriahkan dengan kehadiran para pebisnis yang mengangkat nilai Islami dalam memasarkan produknya, antara lain Head of Community Manager Evermos Kiki Imanuddin, Business Development Head Shabilla Travel Dita Tania Maharani, Section Head of Customer Experience Management Anteraja Pungky Nurhayati dan Owner Musawa Royal Stable Zhakiah Joban.

Gelaran ini di latar belakangi berkembangnya potensi bisnis syariah di Indonesia yang terus melonjak dengan adanya dorongan dari beberapa faktor pendukung seperti kebutuhan pasar, pemerintahan, dan potensi pasar global.

Hal ini kemudian mendasari Kajian Ekonomi & Keuangan Syariah dengan pangsa aktivitas usaha syariah, yang meningkat hingga 45,66 persen dalam kinerja nasional, seperti pemulihan kinerja ekonomi dari Halal Value Chain (HVC) didorong oleh sektor pariwisata ramah muslim dan pertanian, inflasi dan permintaan, transaksi produk halal, ekspor bahan makanan halal, serta literasi ekonomi syariah yang meningkat hingga 23,3 persen pada tahun 2022.

Selain itu, kinerja keuangan syariah nasional melihat adanya peningkatan pada pembiayaan ekonomi melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), pembiayaan jasa keuangan syariah, pasar modal syariah, penggalangan ZIS (Zakat, Infaq dan Shadaqah), dan likuiditas perbankan syariah yang berlimpah.

CEO of MarkPlus Islamic Taufik dalam sambutanya menegaskan adanya peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi pusat industri Halal di dunia.

“Indonesia ditargetkan menjadi pusat industri halal dunia pada 2024 dengan peluang dan hasil yang sudah terlihat cukup jelas dari kinerja ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia,” ujarnya.

Taufik mengatakan, pemerintah juga memiliki strategi untuk meningkatkan Halal Value Chain yang ada, seperti program Pengembangan
Hub, Akselerasi Sertifikasi Halal, dan IN2MOTIONFEST yang menduduki peringkat ke-3 dalam modest fashion indicator di Global Islamic Economic Report pada 2022. Ini merupakan permulaan yang besar untuk membawa Indonesia menjadi pusat industri halal dunia.

Ia menambahkan, selain itu perhelatan ini mulai memfokuskan kepada kalangan Usaha Mikro Kecil (UMK) yang telah menjalani program Sertifikasi Halal Gratis dari BPJPH dan Kemenang.

“Berbicara mengenai perkembangan produk halal di Indonesia, IEMF 2023 memfokuskan kepada pelaku UMK yang telah mempunyai Sertifikat Halal. Hal ini harus terus dikembangkan karena Indonesia memiliki ambisi untuk menjadi pusat industri halal dunia,” katanya. (L/R7/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)