Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melalui Prima Talks, Kita Kuatkan Peran Remaja Masjid

sajadi - Rabu, 24 April 2019 - 22:41 WIB

Rabu, 24 April 2019 - 22:41 WIB

21 Views

Gadis Gaza, Palestina, turut berjuang dalam aksi protes pekanan Great March of Return di perbatasan Gaza-Israel setiap Jumat sejak 30 Maret 2018. (Foto: Mohammed Zaanoun)

Wawancara Wartawan MINA dengan Ahmat Arafat Aminullah, Ketua Umum Pimpinan Pusat Perhimpunan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia (PP PRIMA DMI)

PRIMA DMI sebagai motor penggerak remaja masjid yang berbasis relawan menggelar Diskusi Publik & Prima Talks Ke-2 dengan tema “Negara dan Tanggung Jawab Keadilan Sosial: Penguatan Jaminan Kesehatan Melalui Masjid” di Kampus University Indonesia Salemba, pada Rabu (24/4).

MINA: Apa misi Prima Talks terkait peran remaja masjid?

Arafat: Melalui Prima Talks kami ingin memberikan pencerahan kepada generasi muda utamanya remaja masjid, menyampaikan isu, konsep dan perkembangan yang generasi muda perlu tahu. Kemudian merubah stereotip bahwa remaja masjid yang selama ini masih citrakan anak muda yang baik-baik. Maka dari itu kami ingin menaikkan levelnya, salah satunya kita akan menggarap berbagai program berbasis digital atau startup.

Baca Juga: Wawancara Eksklusif Prof El-Awaisi: Ilmu, Kunci Pembebasan Masjid Al-Aqsa

MINA: Apa tujuan dari Prima Talks itu sendiri?

Arafat: Prima Talks kita konsepkan sebagai sebuah acara talk show yang menyampaikan ide-ide yang harapkan bisa ditindaklanjuti. Prima Talks juga diproyeksikan menjadi agenda rutin dengan tujuan menyampaikan isu-isu yang sasaran utamanya adalah memberikan pencerahan kepada anak muda atau remaja masjid.

MINA: Terkait isu apa saja yang akan dibahas dalam Prima Talks?

Arafat: isu-isu yang akan dibahas dalam Prima Talks adalah bersifat tematik. Tema-tema yang kami ingin angkat tidak terlalu berat karena sasaran kita adalah anak muda dan mereka perlu dikasih pilihan tema apa yang lebih efektif.

Baca Juga: Wawancara Ekskusif Prof Abdul Fattah El-Awaisi (3): Kita Butuh Persatuan untuk Bebaskan Baitul Maqdis

MINA: Apa peran Prima DMI sendiri terkait isu-isu yang dibahas?

Arafat: Kita sebagai fasilitator ditataran memainkan isu dan menyediakan konsep untuk mendorong kesadaran para remaja masjid agar tergerak secara masif yang salah satunya membantu meningkatkan pelayanan kesehatan berbasis masjid.

MINA: apa saja peran remaja masjid dalam peningkatan pelayanan kesehatan?

Arafat: Sebenarnya hampir di setiap masjid ada gerakan-gerakan pelayanan kesehatan, seperti sebuah masjid di Bekasi, Jawa Barat yang menyediakan klinik kesehatan. Namun hal tersebut masih bersifat individual, maka dari itu diperlukan relawan yang cukup banyak, dalam hal ini adalah remaja masjid untuk menggaungkan program tersebut.

Baca Juga: Wawancara Ekskusif Prof Abdul Fattah El Awaisi (2): Urgensi Rencana Strategis Bebaskan Baitul Maqdis

MINA: Hal apa saja yang harus dilakukan masjid dalam menyadarkan masyarakat tentang pentingnya kesehatan?

Arafat: untuk mendorong masyarakat menjaga kesehatan adalah melalui edukasi dan ajakan secara arif, bijaksana dengan membangkitkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan. Sebagai pemuda harus berfikir untuk menyelesaikan suatu masalah secara sistematis. Maka itu kita ingin bangun narasi bahwa kesehatan adalah masalah besar dan mendasar.

MINA: Apa langkah Prima DMI selanjutnya dalam menggandeng gerakan-gerakan pelayanan kesehatan berbasis masjid?

Arafat: Kita ingin melakukan konsolidasi dengan DMI karena kami masih satu lembaga. Kemudian DMI juga sedang mengikuti program-program yang berkaitan dengan kesehatan yang salah satunya gerakan bersih-bersih masjid. Selain itu, DMI juga telah melakukan MOU dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan. (W/Sj/P2)

Baca Juga: Fenomana Gelombang Panas, Ini Pendapat Aktivis Lingkungan Dr. Sharifah Mazlina

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Wawancara
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Desa Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah terendam banjir pada Februari 2024. (Istimewa)
Indonesia
Indonesia
Internasional
Khutbah Jumat