Menag Minta Petugas Berikan Layanan Terbaik ke Jamaah Haji

Jakarta, MINA – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta petugas memberikan layanan terbaik kepada para jamaah haji.

“Layani jamaah haji, para tamu Allah ini dengan sebaik-baiknya,” kata Yaqut saat membuka Bimbingan Teknis Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Tahun 1443H/2022M di Jakarta, Selasa (17/5), demikian dikutip dari laman Kemenag.

Ia menyampaikan, ada tiga aspek penyelenggaraan haji yang harus dipegang teguh petugas, yaitu pembinaan, pelayanan, dan perlindungan jamaah. Ketiganya harus mampu dilaksanakan oleh jamaah secara maksimal.

“Petugas haji harus mampu melakukan inovasi dan perbaikan serta cerdas beradaptasi dengan kondisi dan mampu mengambil keputusan yang tepat dan cepat dalam satu tim yang selaras,” ujarnya.

Yaqut mengingatkan, tahun ini adalah kali pertama jamaah dari luar Arab Saudi diperbolehkan berhaji, setelah dua tahun terdampak pandemi Covid-19. Para jamaah tentu sudah menunggu.

Kepada jajaran Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, ia mengingatkan tiga hal untuk dilakukan. Pertama, seluruh persyaratan yang ditetapkan oleh Arab Saudi harus dipenuhi. Ada dua ketentuan yang ditetapkan Arab Saudi. Pertama, haji tahun ini dilakukan dengan ketentuan untuk mereka yang berusia paling tinggi 65 tahun 0 bulan per tanggal 30 Juni 2022 dan telah menerima vaksinasi lengkap Covid-19 yang disetujui Kementerian Kesehatan Saudi atau minimal sudah dua kali vaksin. Kedua, jamaah yang berasal dari luar Kerajaan juga wajib menyerahkan hasil tes PCR negatif Covid-19 yang dilakukan dalam waktu 72 jam sebelum keberangkatan ke Arab Saudi.

Yaqut juga mengatakan telah melakukan konfirmasi ke Menteri Haji Saudi terkait persyaratan yang telah ditetapkan tersebut. Menurutnya. ketentuan itu berlaku untuk penyelenggaraan haji tahun ini.

Kedua, sterilisasi asrama haji. Menag minta beberapa asrama haji yang pernah digunakan untuk isolasi Covid-19 harus disterilkan kembali. “Saya ingin ini dicek sekali lagi terkait sterililasi. Pastikan asrama haji sudah steril yang dulu digunakan sebagai tempat karantina,” pesannya.

Ketiga, cek semua layanan di Arab Saudi. Ia minta sebelum jamaah hadir di Tanah Suci, semua layanan sudah siap. Untuk itu, Yaqut menugaskan agar jajarannya melakukan pengecekan.

Terakhir, ia menekankan bahwa penyelenggaraan haji bukan hanya tugas dan tanggung jawab Kemenag. Banyak pihak yang ikut terlibat, di antaranya: Kemenkes, BNPB, Kemenhub, dan lainnya.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief menambahkan, tahun ini sebanyak 1.901 petugas akan melayani 100.051 jamaah haji selama di Arab Saudi. Para petugas ini terdiri atas PPIH Kloter, PPIH Arab Saudi, petugas yang merupakan mahasiswa di Timur Tengah, dan Pengawas. (R/R7/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.