MENLU KUWAIT BERTEMU PRESIDEN PALESTINA DI TEPI BARAT

Menlu Kuwait Bertemu Presiden Mahmaod Abbas di Ramalah (Foto : Maan)
Menlu Kuwait Bertemu Presiden Mahmaod Abbas di Ramalah (Foto : Maan)

, 20 Dzulqa’dah 1435/15 September 2014 (MINA) – Menteri Luar Negeri , Riyadh al-Malki mengatakan Ahad (14/9), Presiden Mahmoud Abbas bertemu dengan Menteri Luar Negeri Kuwait, Sabbah Khalid al-Sabbah di Ramallah.

Keduanya membahas isu-isu regional termasuk usulan pemimpin Arab untuk mengajukan resolusi ke Dewan Keamanan Perserikataan Bangsa-Bangsa, untuk mengakhiri pendudukan dan membentuk negara Palestina yang merdeka.

Seperti diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), dalam konferensi pers, al-Malki mengatakan, Abbas dan al-Sabbah membahas hubungan bilateral dan membuka halaman baru hubungan antara kedua negara itu.

Al-Malki menambahkan, dua perjanjian yang ditandatangani, satu tentang pembentukan sebuah komite kementerian dalam hubungan antara Palestina dan Kuwait, dan yang kedua pembentukan komite untuk pembicaraan antara kedua kementerian luar negeri.

Baca Juga:  Ismail Haniya: Tidak Ada Satu pun Rumah Di Gaza Kecuali Ada Syuhadanya

“Saya sangat senang saat perjalanan bersejarah ke Palestina,” kata Al-Sabbah.

Dia juga menyampaikan surat yang ditulis dan ditandatangani oleh Emir Kuwait tentang peningkatan hubungan dengan Palestina dan bertukar pandangan mengenai  perkembangan di wilayah tersebut.

Kunjungan itu menyusul peresmian Kedutaan Palestina di Kuwait pada April 2013, 22 tahun setelah Kantor Organisasi Pembebasan Palestina di Kuwait ditutup.

Kuwait telah menjadi negara pelarian bagi Palestina sejak peristiwa Nakba 1948, ketika Israel mengusir lebih dari 750.000 warga Palestina dari tempat tinggalnya.

Pada 1989, komunitas Palestina di Kuwait diperkirakan 400.000 dibandingkan dengan populasi penduduk asli Kuwait sekitar 550.000 orang.

Ribuan warga melarikan diri ketika Irak menyerang Kuwait, namun ratusan ribu lainnya dideportasi oleh pemerintah Kuwait setelah penerbangan dari Irak karena sikap pro-Irak yang dijalankan pemimpin Palestina.

Baca Juga:  Israel Buka Kembali Penyeberangan Erez ke Gaza

Pada 2004, saat berkunjung ke negara Teluk, Abbas menyampaikan permintaan maaf resmi kepada Kuwait atas sikap pinpinan Palestina 14 tahun yang lalu, setelah Kuwait memaafkan Palestina. (T/P002/R01)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: kurnia

Editor: Ali Farkhan Tsani

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0