Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menristek Apresiasi Inovator Jembatan Lengkung LRT

Lailatul Mukarromah - Selasa, 7 Januari 2020 - 15:53 WIB

Selasa, 7 Januari 2020 - 15:53 WIB

3 Views

Jakarta, MINA – Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bambang P.S Brodjonegoro memberikan apresiasi terhadap inovasi teknologi Jembatan Lengkung Panjang (Long Span) Light Rail Transit (LRT) Kuningan.

Menristek Bambang mengatakan, Kemenristek/BRIN selaku pembina riset dan inovasi di Indonesia, mendukung Inovasi teknologi Jembatan Lengkung Panjang (Long Span) LRT Kuningan hasil karya Arvilla Delitriana (Dina) yang berdampak langsung pada masyarakat. Menurutnya hal ini membuktikan kemampuan Indonesia di tengah urgensi pembangunan infrastruktur.

“Ibu Dina selaku inovator yang merupakan seorang ahli jembatan dari Fakultas Teknik Sipil ITB menemukan desain jembatan lengkung untuk LRT yang pas dan menyelesaikan permasalahan perlintasan di atas perempatan kuningan yang memiliki kerumitan struktur. Kami senang putri Indonesia comes up dengan inovasi yang berdampak signifikan,” kata Menteri Bambang pada Jumpa Pers di Jakarta, Senin (6/1).

Perempatan kuningan memiliki arus lalu lintas yang ramai dan sibuk, namun sudah ada struktur jalan lain. Seperti jalan tol lingkar dalam, flyover jalur arteri, perempatan Kuningan yang sangat sibuk, underpass mampang menuju kuningan.

Baca Juga: Jawa Tengah Raih Penghargaan Kinerja Pemerintah Daerah 2024 untuk Pelayanan Publik

Bentangan LRT yang sifatnya lengkung tersebut panjangnya sekitar 148 meter, merupakan yang terpanjang di Indonesia. Supervisor konsultan proyek ini dari Jepang menyetujui bahkan mengapresiasi inovasi tersebut. Desain ini sudah dicek dan disertifikasi Komite Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan dari Kementerian PUPR dan telah disetujui konsultan internasional untuk pembuatan lintasan LRT.

Menteri Bambang mengaku, konsultan Jepang selaku supervisor proyek ini yang tadinya ragu, namun kemudian menyetujui dan memberikan apresiasi. Menteri Bambang menyampaikan inovasi ini mengalahkan tiga metode konstruksi bentang panjang yang diusulkan oleh perancang dari Perancis. Ketiga metode itu dianggap sulit karena harus menambah tiang penyangga di tengah jembatan.

Arvilla Delitriana mengatakan, Jembatan Lengkung Panjang merupakan inovasi dari jembatan-jembatan yang sebelumnya sudah pernah ia kerjakan. Ia menjelaskan proses pembangunan Long Span memang harus dilakukan super hati-hati, sebab di bawahnya terdapat beberapa ruas jalan termasuk jalan tol.

“Jembatan ini lokasinya paling sulit dan tantangannya paling besar. Saya mengusulkan suatu struktur yang paling panjang untuk struktur lengkung. Berkat kerjasama dan kepercayaan dari Adhikarya bahwa kami bisa mendesain sehingga PT. Adhikarya bisa melaksanakan dengan baik,” ujarnya.

Baca Juga: Cuaca Jabodetabek Berawan Jumat Ini, Hujan Sebagian Wilayah

PT. Adhikarya selaku developer mempunyai konsultan internasional untuk pembuatan lintasan LRT ini. Usulan dari konsultan intinya sangat sukar diimplementasikan karena satu ada yang membutuhkan lahan yang sangat luas, lainnya harus dengan membangun kolom tambahan yang jika dilihat dari segi konstruksi sangat beresiko.

Dalam kesempatan tersebut turut hadir
Plt. Staf Ahli Menristek Bidang Relevansi dan Produktivitas Ismunandar, Projek Manager Longspan Kuningan PT. Adhikarya Ujang Ramdan serta perwakilan PT. DSI Ahmad Junaldi. (R/R11/B04)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Bedah Berita MINA, Peralihan Kekuasaan di Suriah, Apa pengaruhnya bagi Palestina?

Rekomendasi untuk Anda

Pendidikan dan IPTEK
Pendidikan dan IPTEK
Indonesia
Pendidikan dan IPTEK
Pendidikan dan IPTEK
Indonesia