Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menristek Harapkan Metode Pembelajaran STEAM Dapat Persiapkan SDM Unggul

siti aisyah - Sabtu, 18 Januari 2020 - 17:11 WIB

Sabtu, 18 Januari 2020 - 17:11 WIB

3 Views ㅤ

Jakarta, MINA – Menteri Riset dan Teknologi / Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro mengharapkan, metode pembelajaran STEAM dapat mempersiapkan para siswa sebagai SDM unggul untuk lapangan pekerjaan di masa depan.

Hal itu disampaikannya saat acara peresmian Gedung Science, Technology, Engineering, Art, and Mathmatics (STEAM) di Jakarta Intercultural School (JIS), Jakarta Selatan, pada Jumat (17/1), demikian keterangan tertulis yang diterima MINA.

Ia mengatakan, akan ada pekerjaan yang hilang saat para siswa STEAM nanti bekerja, namun ada juga pekerjaan baru yang muncul, salah satunya adalah pilot atau pengendali drone dari jarak jauh.

“Selain menjadi pilot drone, para siswa nanti juga diperkirakan bisa menjadi pembuat konten untuk realitas virtual,” katanya.

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

“Untuk bisa menjadi content creator virtual reality yang baik, kalian tidak bisa hanya menjadi ahli matematika, fisikawan, ahli kimia, Anda juga perlu kreatif, perlu mengerti apa yang orang-orang mau, serta selalu mencermati teknologi yang berkembang,” lanjutnya.

Menurutnya, penting adanya unsur seni dan kreativitas dalam proses belajar berbasis STEAM.

Di sisi lain, Bambang berharap agar Sekolah Negeri dan Swasta di Indonesia juga membuat konsep pengajaran STEAM, di mana terdapat satu ruangan interaktif yang dapat menunjukkan kemajuan teknologi.

Lebih lanjut, ia mengatakan, siswa-siswi juga dapat membedah purnarupa teknologi dari berbagai jenis bidang STEAM, yaitu “Sains, teknologi, engineering, seni dan matematika”.

Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia

“Selanjutnya siswa-siswi diminta membuat kembali atau menciptakan teknologi tersebut berdasarkan kreativitasnya,” pungkasnya.

Turut hadir dalam kesempatan ini Plt. Direktur Sekolah Menengah Pertama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Poppy Dewi Puspitawati, Head of Jakarta Intercultural School (JIS) Tarek Razik, JIS Middle School Principal Christophe Henry, dan para guru serta siswa menengah JIS. (R/Nz/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September

Rekomendasi untuk Anda

Pendidikan dan IPTEK
Pendidikan dan IPTEK
Indonesia
Pendidikan dan IPTEK
Pendidikan dan IPTEK
Indonesia