Bogor, MINA – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengunjungi pabrik perakitan sepeda motor listrik GESITS di kawasan industri PT. Wijaya Karya (WIKA) Industri & Konstruksi, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Ahad (5/8).
Ia menekankan pentingnya menjaga kedaulatan bangsa melalui kemandirian pada industri, teknologi, dan inovasi.
Keberhasilan rancang bangun dan pengembangan sepeda motor listrik GESITS oleh salah satu perguruan tinggi Indonesia hingga industrialisasi adalah batu loncatan besar untuk mencapai kemandirian bangsa pada kendaraan ramah lingkungan dan hemat energi di masa mendatang.
Untuk itu, pemerintah akan terus mengawal proses industrialisasi GESITS agar produk anak bangsa ini bisa membanggakan dan setingkat dengan standar mutu internasional.
Baca Juga: BRIN Kukuhkan Empat Profesor Riset Baru
Pada kesempatan tersebut, Menristekdikti mengapresiasi segala upaya yang telah dicapai tim GESITS dalam merealisasikan pengembangan hasil inovasi dari perguruan tinggi tersebut.
“Tujuan saya datang ke sini (kawasan industri PT. WIKA) di hari Ahad untuk melihat langsung perkembangan yang sudah dilakukan. Saya mendengar ada regulasi-regulasi yang akan menghambat proyek GESITS, ternyata semua berjalan sesuai yang kita harapkan,” kata Nasir.
Menristekdikti juga mengingatkan bahwa Presiden menunggu peluncuran GESITS. “Presiden ingin mencoba langsung GESITS sebelum motor ini dipakai masyarakat,” tegas Nasir.
Menteri diterima oleh Direktur Utama PT. WIKA Tumiyana dan CEO PT Gesits Technologies Indo (GTI) Harun Sjech.
Baca Juga: Jateng Raih Dua Penghargaan Nasional, Bukti Komitmen di Bidang Kesehatan dan Keamanan Pangan
Menristekdikti juga mendengar laporan hasil perkembangan dan rencana proses perakitan dari tim GESITS, termasuk melihat pengujian perangkat-perangkat teknologi dan berbagai komponen yang telah diciptakan.
Menristekdikti juga menyampaikan, dirinya akan berkoordinasi dengan kementerian-kementerian lain, seperti Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (ESDM), Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia (BUMN), Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, dan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia untuk mendukung penuh GESITS.
“Saya juga akan berbicara dengan Pertamina sebagai penyedia jaringan energi. Ini untuk kemudahan penggunaan GESITS di tengah masyarakat,” ucap Nasir.
Selain itu, tambahnya, perlu disiapkan regulasi yang menjamin kelancaran penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.
Baca Juga: Pakar Timteng: Mayoritas Rakyat Suriah Menginginkan Perubahan
GESITS merupakan sepeda motor listrik yang mengandalkan baterai litium. Untuk pengisian ulang baterai berteknologi canggih ini para pengguna GESITS hanya butuh menukarnya dengan baterai yang telah terisi di gerai-gerai penukaran yang akan disebar secara luas di tengah masyarakat.
Menristekdikti berharap metode pengisian ulang baterai dapat dilakukan dengan cara pertukaran unit baterai (battery swap) di jaringan-jaringan SPBU Pertamina.
“Dengan begitu, masyarakat pengguna bisa menukar baterai semudah mereka mengisi bensin di SPBU,” kata Nasir. (R/R09/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Festival Harmoni Istiqlal, Menag: Masjid Bisa Jadi Tempat Perkawinan Budaya dan Agama