MENUJU INDONESIA MENJADI PUSAT PARIWISATA SYARIAH TERBAIK DUNIA

chamidOleh: Chamid Riyadi, Wartawan Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rabu (21/10) dini hari sekitar pukul 00.48 WIB, penulis mendapat pesan langsung melalui WA dari pemilik yang juga Komisaris Utama Hotel Sofyan, Riyanto Sofyan, yang memberikan kabar, bahwa Hotel Sofyan Betawi terpilih menjadi hotel syariah terbaik dunia di ajang The World Halal Travel Awards 2015 di Emirates Palace, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).

Alhamdulillah, begitulah kalimat yang tepat untuk diucapkan saat menerima pemberitahuan tersebut. Penulis yakin, bangga dan puas, bukan saja dirasakan oleh penulis pribadi, dan Riyanto Sofyan sendiri, tapi dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia pada umumnya. Sebab melalui forum tersebut Indonesia akan makin dikenal masyarakat internasional khususnya terkait dengan pariwasata syariah.

“Alhamdulillah, Sofyan Hotel is The World’s Best Family Friendly Hotel from World Halal Travel Award 2015,” Bunyi pesan yang diterima penulis dari Riyanto Sofyan.

Sofyan Hotel Betawi, menjadi pemenang, setelah mengalahkan beberapa hotel lain di dunia seperti Adenya Hotel & Resort, Turkey; Alanda Hotel, Marbella; Angel’s Peninsula, Turkey; Armed Forces Officers Club & Hotel, Abu Dhabi, United Arab Emirates; Gloria Hotel, Dubai United Arab Emirates;

Jannah Burj Al Sarab, Abu Dhabi, United Arab Emirates; Landmark Hotels & Suites, Dubai, United Arab Emirates; PNB Perdana Hotel & Suites On The Park, Kuala Lumpur, Malaysia; Ramada Downtown, Dubai, United Arab Emirates; Royal Rose Hotel by City Seasons, Abu Dhabi, United Arab Emirates; Tamani Marina, Dubai, United Arab Emirates.

Berbicara tentang pariwisata syariah, alhamdulillah penulis diberikan kesempatan untuk mengunjungi salah satu destinasi wisata syariah yang ada di Indonesia, yaitu pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Juga:  Ini Ulasan Sembilan Negara Yang Menolak Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Indonesia menyabet 3 penghargaan sekaligus dalam perhelatan puncak The World Halal Travel Summit & Exhibition 2015, Abu Dhabi, (Foto: Kemenpar)
Indonesia menyabet tiga penghargaan sekaligus dalam perhelatan puncak The World Halal Travel Summit & Exhibition 2015, Abu Dhabi, (Foto: Kemenpar)

Bukan saja Hotel Sofyan Betawi yang menyabet penghargaan hotel syariah terbaik dunia tetapi Pulau Lombok pun memberikan sumbangsihnya dalam mengkampanyekan pariwisata Indonesia di kancah dunia internasional.

Pulau Lombok sendiri justeru mendapatkan dua penghargaan sekaligus, yaitu  Destinasi Bulan Madu dan Wisata Halal Terbaik Dunia dalam ajangn yang sama yaitu The World Halal Travel Awards 2015 di Emirates Palace, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA).

Ketua Badan Pariwisata Provinsi Daerah (BPPD) Nusa Tenggara Barat (NTB) Taufan Rahmadi secara langsung juga memberikan kabar kepada penulis, melalui surat eletronik atau email dari Dubai yang jauh disana.

Pada kategori World’s Best Halal Honeymoon Destination (Destinasi Bulan Madu Halal Terbaik Dunia), Lombok akan bersaing dengan beberapa destinasi lain di dunia seperti Abu Dhabi (UAE), Antalia (Turkey), Krabi (Thailand), dan Kuala Lumpur (Malaysia).

Sementara pada kategori World’s Best Halal Tourism Destination (Destinasi Wisata Halal Terbaik Dunia), Pulau Lombok  bersaing dengan tujuh destinasi dunia lain, yaitu Abu Dhabi, Antalia (Turkey), Amman (Jordan), Doha (Qatar), Istanbul (Turki), Marakech (Maroko), dan Kuala Lumpur (Malaysia).

Total awards-nya sendiri pada evemt itu terdapat 14 kategori. Indonesia berhasil menembus putaran final di 5 kategori. Yakni, World Best Family Friendly Hotel, World Best Cultural Destination, World’s Best Culinery Destination, World’s Best Halal Honeymoon Destination dan World’s Best Halal Tourism Destination.

Baca Juga:  Urgensi Hemat Air dalam Islam

Penghargaan tahunan ini merupakan ajang bergengsi dan eksklusif  yang mewakili sektor yang paling cepat berkembang dari pariwisata global, yakni halal travel & tourism. Penghargaan ini diberikan untuk praktik layanan perjalanan dan pariwisata terbaik pada skala internasional.

Selepas pengumuman, Nia Niscaya (Asdep Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Afrika, Kementerian Pariwisata red) mengatakan, banyak buyers yang langsung datang ke meja Wonderful Indonesia di Abu Dhabi. Mereka bertanya, “Ada apa dengan Lombok? Lombok itu dulu terasa jauh. Sekarang semua orang bertanya-tanya, apa yang terjadi dengan Lombok. Dulu dari no where in the world, sekarang menjadi somewhere in the world.”

Ia mengatakan, yang cukup mengagetkan adalah, Malaysia dan Thailand tidak mendapat satu pun penghargaan. Padahal, selama ini jauh lebih banyak turis asal Timur Tengah yang ke Malaysia dan Thailand.

Industri Pariwisata Penyumbang Devisa Terbesar Setelah Migas

Industri pariwisata merupakan komoditas yang produktif dan dipandang punya peranan penting dalam pembangunan nasional. Karenanya tidak mengherankan apabila Indonesia saat ini sedang gencar memajukan industri pariwisata. Sektor ini dijadikan sebagai penyumbang devisa terbesar setelah minyak dan gas.

“Sumatera Barat banyak mempunyai potensi pariwisata yang bagus. Ini yang harus dikembangkan dan harus mendapat dukungan dari pemerintah pusat,” kata Anggota Komisi X DPR RI Elviana saat melakukan kunjungan kerja ke Mandeh, Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatra Barat, beberapa waktu lalu, demikian siaran pers DPR RI yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Baca Juga:  Intifadah Dari Barat

Pengamat Ekonomi dan Politik Herdi Sahrasad mengatakan, di tengah turunnya ekspor Indonesia akibat lesunya perdagangan dunia, sektor pariwisata berpeluang  menjadi andalan Indonesia untuk mendulang devisa negara.

Gili Trawangan, Lombok (Foto: bp.blogspot.com
Gili Trawangan, Lombok (Foto: bp.blogspot.com

“Saya kira, mematok target kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 10 juta orang tahun ini, dengan perolehan devisa USD 10 miliar merupakan angka yang masuk akal. Hanya saja tentu saja perlu langkah-langkah konkret yang lebih serius di bidang pariwisata,” kata Herdi.

Sedangkan menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli, kalau sektor pariwisata tumbuh, maka industri perhubungan, kerajinan dan industri kreatif bakal tumbuh. Pariwisata itu adalah sektor yang bisa menjadi sumber devisa, dan pada suatu saat nanti menjadi sumber devisa terbesar di Tanah Air.

Penulis melihat dari keberhasilan Indonesia menyabet tiga penghargaan di ajang  The World Halal Travel Awards 2015 tersebut, bukan sesuatu yang tidak mungkin jika suatu saat Indonesia menjadi pusat pariwisata syariah terbaik dunia Hal ini juga selaras dengan manfaat yang diperoleh jika pemerintah sendiri serius untuk melakukan bantuan dan dorongannya.

Apalagi jika penulis mengutip pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli yang menyebutkan, kalau sektor pariwisata tumbuh, maka industri perhubungan, kerajinan dan industri kreatif bakal tumbuh dan tidak kalah pentingnya masyarakat yang berada di sekitar lokasi tempat pariwasata semakin sejahtera serta Indonesia semakin dikenal dengan alamnya yang sangat indah. (P010/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Chamid Riyadi

Editor: Ismet Rauf

Comments: 0