Miko Peled: Indonesia akan Dikenang Sebagai Pahlawan Palestina dan Keadilan

Aktivis Yahudi Amerika Miko Peled. (Foto: Staff Foto M. Gillespie)

Jakarta, MINA – Aktivis Yahudi-Amerika pro Palestina mengapresiasi penolakan rakyat Indonesia terhadap di .

Ia mengatakan Indonesia akan dikenang sebagai pahlawan Palestina dan keadilan.

“Rakyat Indonesia, ini akan menjadi hal yang dikenang sebagai masa terbaik, sebagai negara dan bangsa yang mempertahankan pendirian, tidak mengizinkan Timnas Israel bermain meskipun harus dibayar dengan harga mahal,” kata Peled dalam unggahan vidio yang dibagikan , Ahad (2/3).

“Pasti sangat mengecewakan bagi seluruh pendukung sepakbola Indonesia, bagi Timnas Indonesia, bagi pebisnis yang kehilangan pemasukan. Ini memang hal besar, ini memang harga mahal yang harus dibayar tapi ini merupakan hal benar untuk dilakukan. Indonesia akan dikenang seperti Fethi Nourine, sebagai pahlawan Palestina dan keadilan,” kata Peled.

“Mungkin kalian ingat pada pertandingan Olympiade terbaru di Tokyo, Atlet muda Aljazair yang bernama Fethi Nourine melepaskan karirnya. Dia merupakan pemain Judo dan menolak bertanding dengan tim dari Israel. Dia ditarik dari kompetisi dan dilarang bertanding selama 10 tahun. Pada dasarnya dia melepaskan karirnya demi pendirian moralnya tapi dengan melakukan itu, sebenarnya dia sudah menang meskipun tidak bertanding,” tambahnya.

Ia mengatakan, pemuda Israel berusia 20 atau di bawahnya ini adalah atau yang akan menjadi pasukan dan ada ribuan atlet muda Palestina yang sengaja ditembak kakinya oleh pasukan Israel, dengan tujuan agar mereka tidak bisa berpartisipasi lagi dalam olahraga. Jadi meskipun harga ini harus dibayar oleh rakyat Indonesia tapi ini adalah hal benar yang harus dilakukan.

“Indonesia tidak akan menyelenggarakan kompetisi U-20 FIFA. Kenapa? Karena Indonesia memiliki sikap moral yang kuat, tidak mengizinkan Israel bermain di Indonesia dan untuk itu, FIFA yang seharusnya melarang Timnas Israel malah menghukum Indonesia dan memindahkan kompetisinya ke luar Indonesia dan mencari tempat baru,” tuturnya. (R/R7/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)