Muktamar ke 48 Muhammadiyah dan Aisyiyah Bahas Isu Keumatan Kebangsaan dan Kemanusiaan

Konferensi Pers Muktamar ke 48 Muhammadiyah dan Aisyiyah. (Foto: Tangkapan Layar)

Surakarta, MINA – Muktamar ke 48 Muhammadiyah dan Aisyiyah yang akan digelar di Solo bulan ini rencananya membahas beberapa hal terkait isu-isu strategis, keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal.

“Kami sampaikan bahwa materi muktamar yang terdiri atas laporan Pimpinan Pusat Muhammadiyah tahun 2015-2022, program Muhammadiyah 2022-2027, risalah Islam bekemajuan dan yang keempat, isu-isu strategis, keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal. Semuanya sudah kita kirim pada peserta muktamar,” kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti saat konferensi pers, Jumat (4/11).

Abdul Mu’ti menjelaskan, empat isu ini akan terbagi dalam beberapa tema utama. Dalam isu keumatan, ia mengatakan beberapa hal yang dibahas berkaitan dengan fenomena rezimentasi paham agama hingga memperkuat kesatuan umat.

Baca Juga:  200 Lebih Santri Mendaftar di Al Fatah Lampung, Gelombang Dua Masih Dibuka

Ia mengatakan, untuk isu kebangsaan, beberapa tema yang akan dibahas yaitu terkait reformasi sistem pemilu hingga evaluasi atas kebijakan deradikalisasi. Sementara untuk isu kemanusiaan universal akan membahas tata dunia yang damai dan berkeadilan serta kemudian regulasi dampak perubahan iklim.

“Kemudian yang terakhir adalah isu kemanusiaan universal. Kita akan membahas empat isu, pertama adalah membangun tata dunia yang damai dan berkeadilan, kemudian regulasi dampak perubahan iklim, mengatasi kesenjangan antarnegara, dan menguatnya senofobia,” tambahnya.

Abdul Mu’ti mengatakan, materi-materi ini merupakan bagian dari upaya Muhammadiyah dalam memajukan Indonesia.

Ia menjelaskan,  muktamar Muhammadiyah ke- 48 ini akan dibagi dua tahap. Tahap pertama dilakukan secara daring pada 5 November 2022 dan tahap kedua dilakukan secara luring pada 19-20 November 2022 di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Baca Juga:  Al-Qassam Tewaskan Tentara di Timur Rafah

Penyelenggaraan muktamar luring ini pertama kali dilakukan pimpinan pusat Muhammadiyah. Pertimbangannya yang paling pokok adalah karena masih suasana pandemi COVID-19.

10 Isu Bahasan Muktamar Aisyiyah

Sekretaris Pimpinan Pusat Aisyiyah Tri Hastuti Nur Rochimah dalam kesempatan yang sama mengatakan, dalam Muktamar Aisyiyah akan membahas 10 isu. Nantinya isu-isu ini akan menjadi rekomendasi dalam bekerja.

10 isu bahasan Aisyiyah dalam muktamar antara lain:

1. Penguatan peran strategis umat islam dalam mencerahkan bangsa
2. Menguatkan perdamaian dan kesatuan bangsa
3. Pemilihan umum yang berkeadaban menuju demokrasi yang substantif
4. Optimalisasi pemanfaatan digital untuk mengatasi kesenjangan dan dakwah berkemajuan
5. Menguatkan literasi nasional.
6. Ketahanan keluarga sebagai basis kemajuan peradaban bangsa
7. Penguatan kedaulatan pangan untuk pemerataan akses ekonomi
8. Penguatan mitigas bencana dan dampak perubahan iklim
9. Akses perlindungan pekerja informal.
10. Stunting. (L/R7/P1)

Baca Juga:  Aktivis Yahudi Pimpin Aksi Bela Palestina di Parlemen Swedia 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Ismet Rauf