Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MUSLIMAH HIZBULLAH SELENGGARAKAN PELATIHAN JURNALISTIK

Nur Hadis - Sabtu, 28 Maret 2015 - 21:43 WIB

Sabtu, 28 Maret 2015 - 21:43 WIB

898 Views

Pemimpin Redaksi MINA, Ismet Rauf (berdiri) didampingi Sekred MINA, Ali Farkhan Tsani (duduk) saat memberikan materi diklat jurnalistik bagi Muslimah Hizbullah Lampung di Aula SQABM Online, Muhajirun, Sabtu, (28/3). Photo : Hadis/MINA
Pemimpin Redaksi MINA, Ismet Rauf (berdiri) didampingi Sekred MINA, Ali Farkhan Tsani (duduk) saat memberikan materi diklat jurnalistik bagi Muslimah Hizbullah Lampung di Aula SQABM Online, Muhajirun, Sabtu, (28/3). Photo : Hadis/MINA
Pemimpin Redaksi <a href=

MINA, Ismet Rauf (berdiri) didampingi Sekred MINA, Ali Farkhan Tsani (duduk) saat memberikan materi diklat jurnalistik bagi Muslimah Hizbullah Lampung di Aula SQABM Online, Muhajirun, Sabtu, (28/3). Photo : Hadis/MINA" width="300" height="200" /> Pemimpin Redaksi MINA, Ismet Rauf (berdiri) didampingi Sekred MINA, Ali Farkhan Tsani (duduk) saat memberikan materi diklat jurnalistik bagi Muslimah Hizbullah Lampung di Aula SQABM Online, Muhajirun, Sabtu, (28/3). Photo : Hadis/MINA

Bandar Lampung, 8 Jumadil Akhir 1436/28 Maret 2015 (MINA) – Muslimah Hizbullah Lampung yang terdiri dari guru, mahasiswi, dan ibu rumah tangga mengikuti pelatihan jurnalistik di Pondok Pesantren Al-Fatah Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Sabtu (28/3).

Menghadirkan pemateri dari Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency) yang berpusat di Jakarta. Pelatihan yang dihadiri sekitar 20 peserta tersebut diadakan dengan tujuan mengakomodir minat dan potensi muslimah.

Pemimpin Redaksi MINA, Ismet Rauf dalam penyampaiannya mengatakan menjadi jurnalis tidaklah sulit namun juga tidak mudah.

“Tidak mudah jadi jurnalis, harus siap bekerja 24 jam, sebab terkadang dihubungi oleh redaksi pada malam hari untuk membuat berita, namun saya yakin ibu-ibu bisa menyempatkan waktu ditengah kesibukannya untuk menulis, ‘’ katanya.

Baca Juga: Peran Muslimah di Akhir Zaman: Ibadah, Dakwah, dan Keluarga

Menurutnya, menjadi jurnalis merupakan kerja profesional yang dibatasi dengan Kode Etik Jurnalistik.

“Kita dibatasi Kode Etik Jurnalistik, tidak sembarangan, karena tidak semua memahaminya, ada juga wartawan gadungan, kadang mewawanwacara rumah sakit misalnya supaya diberikan gratis biaya persalinan istrinya, ini tidak benar, “ tegas Ismet yang juga Ketua Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jaya ini.

Ismet berharap, diklat sehari ini bisa berkelanjutann dan menghasilkan karya yang bisa dinikmati oleh orang banyak.

“Dengan waktu yang sedikit ini tidak mungkin kita bisa menguasai ilmu jurnalis ini, namun saya berharap ada kelanjutan setelah ini. Kita dari MINA siap membimbing, “ ujarnya.

Baca Juga: Kesabaran Seorang Istri

Sementara Sekretaris Redaksi MINA, Ali Farkhan Tsani dalam materinya memaparkan hakikat jurnalis sebagai pembawa berita sebagaimana tugas Rasul.

Karena itu, ia menyebutkan karakter wartawan Muslim hendaknya mengikuti karakter Nabi juga, yaitu Sidiq, Tabligh, Amanah dan Fathanah.

“Kejujuran komunikasi, penyampaian informasi yang objektif, berita terpercaya dan kecerdasan wawasan, menjadi sangat penting dalam penulisan berita atau tulisan,” katanya.

Karenanya, ia mengingatkan, wartawan Muslim merupakan pekerjaan dakwah melalui media massa, yag mempunyai peran dan tanggung jawab besar dan strategis dalam pencerdasan dan peradaban manusia.

Baca Juga: Muslimat dan Dakwah, Menyebarkan Kebaikan Lewat Akhlak

Dalam kaitan dakwah bil qalam, melalui tulisan, di media online, alumni Mu’assasah Al-Quds Sanaa Yaman tersebut mengemukakan, merupakan sebuah keniscayaan. Untuk itu, misi yang dibawa adalah yang memberikan informasi, mendidik, mempengaruhi kebaikan serta membawa nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

Ali Farkhan juga menekankan langkah untuk bisa menulis adalah memulainya. “Kalau mau bisa menulis ya caranya harus mulai dengan menulis, “ ujar Ali yang juga Aktivis Peduli Palestina ini.

Pelatihan Jurnalistik Muslimah ini merupakan rangkaian Tabligh Akbar yang diadakan Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Lampung. Target pelatihan yaitu penerbitan Majalah Muslimah, yang dikoordinir dalam binaan Kantor Berita Islam MINA Biro Lampung.

Dalam pelatihan pemula tersebut dihasilkan beberapa karya jurnalistik dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, bertema aqidah, kemuslimatan, pendidikan, budaya dan masalah anak. (L/K08/R03)

Baca Juga: Belajar dari Ibunda Khadijah RA, Teladan untuk Muslimah Akhir Zaman

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda