Lamakera, MINA – Nusa Tenggara Timur (NTT) bisa menjadi contoh bagi provinsi-provinsi lain dalam menciptakan kerukunan hidup antar umat beragama dalam membangun toleransi di tengah kemajemukan. Pada 2015 Kementerian Agama memberikan penghargaan khusus kepada provinsiitu karena keberhasilannya menjaga kemajemukan.
“Kehidupan umat beragama yang majemuk tapi damai seperti sekarang ini tidak datang secara tiba-tiba tapi karena jasa pendahulu kita, dan inilah hasil yang kita nikmati sampai sekarang. Tugas kita sekarang tidak hanya menjaga dan memelihara warisan para leluhur itu, tetapi mengembangkannya dan terus memeliharanya,” ujar Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat menyerahkan SK Penegerian 24 madrasah yang ada di Provinsi NTT. Acara penyerahan dipusatkan di Pulau Solor Kabupaten Flores Timur, Jumat (4/8).
Dikutip dari rilis Kemenag, meskipun Indonesia mayoritas Muslim, tapi kemajemukan tetap terpelihara dengan baik. Menurutnya, inilah yang sedang dunia lihat tentang Indonesia dengan kemajemukannya yang terpelihara dan terjaga.
Kepada masyarakat NTT, Menag meminta untuk meninggalkan warisan yang bisa dinikmati oleh anak cucu kita bersama, yaitu warisan kemajemukan dan toleransi saling menghargai
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
“Yang tak kalah pentingnya adalah menjadikan pendidikan sebagai prioritas. Dengan pendidikan, wawasan akan berkembang. Dengan wawasan yang berkembang, kita akan menjadi orang yang semakin arif dan semakin bijaksana,” tambah Menag.
Hadir pada kesempatan tersebut, Ketua Komisi VIII DPR RI Ali Taher, anggota DPD dari provinsi NTT, wakil Gubernur NTT, Bupati Flores Timur, Karo Humas, Data, dan Informasi Mastuki, Karo Umum Syafrizal dan lainnya (R/R05/RS1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan