Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

OBAMA MENJADI TUAN RUMAH BUKA PUASA BERSAMA

Admin - Kamis, 25 Juni 2015 - 00:36 WIB

Kamis, 25 Juni 2015 - 00:36 WIB

544 Views ㅤ

WASHINGTON, DC - AUGUST 10: U.S. President Barack Obama speaks at an Iftar dinner celebrating Ramadan in the State Dining Room of the White House August 10, 2012 in Washington, DC. The invited guests include elected officials, religious and grassroots leaders in the Muslim American community, leaders of diverse faiths and members of the diplomatic corps . (Photo by Olivier Douliery-Pool/Getty Images)

obama-buka-bersama-waarmedia-300x192.jpg" alt=" obama buka puasa" width="300" height="192" /> Obama buka puasa bersama Muslim Amerika (Waarmedia)

Washington DC, 7 Ramadhan 1436/24 Juni 2015 (MINA) – Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Hussein Obama menjadi tuan rumah buka puasa Ramadhan di Gedung Putih seperti yang dilakukannya setiap tahun semenjak ia menjadi kepala negara AS, meneruskan acara yang pertama kali diadakan oleh Presiden Bill Clinton.

Obama yang pada  masa kecilnya pernah tinggal di Jakarta, mengatakan dalam buka puasa  pada Senin (22/6) malam lalu, buka puasa ini sebagai penghormatan pada  sekitar 1,5 miliar umat Islam di seluruh dunia.

“Bulan Ramadhan ini adalah waktu pembaruan spiritual dan pengingat tugas seseorang untuk melayani satu sama lain dan mengangkat mereka yang kurang beruntung,” tutur Obama.

Ia juga  mengatakan jamuan buka puasa  yang diadakannya adalah juga untuk mengingatkan kebebasan yang mengikat kita bersama sebagai warga Amerika, termasuk kebebasan beragama yang tak dapat diganggu gugat.

Baca Juga: Presiden Venezuela: Bungkamnya PBB terhadap Gaza adalah Konspirasi dan Pengecut

Hadir dalam buka puasa bersama ini hampir seluruh korps diplomatik perwakilan dunia Islam serta beberapa pemuda Muslim Amerika.

Dalam amanatnya, Obama juga menyebut kisah sukses beberapa Muslim Amerika sebagai contoh. Misalnya Ziad Ahmed, 16, seorang Bangladesh-Amerika yang tumbuh di New Jersey, dua tahun lalu menluncurkan Redefy, sebuah situs Web untuk memerangi stereotip berbahaya dengan mendorong remaja seperti dia untuk berbagi cerita.

Munira Khalif, putri imigran Somalia, berorganisasi untuk mendukung pendidikan anak perempuan di Afrika Timur. Meskipun dia baru saja lulus dari sekolah tinggi di Minnesota, Obama mencatat, dia sudah melobi Kongres agar gadis-gadis di negara berkembang didokumentasikan saat lahir.

Obama menandatangani RUU itu menjadi UU pekan lalu. Dia diterima di semua delapan perguruan tinggi Ivy League dan akan masuk Universitas Harvard.

Baca Juga: Protes Agresi Israel di Gaza, Mahasiswa Tutup Perpustakaan Universitas New York

Batoul Abuharb, lahir di sebuah kamp pengungsi di Gaza, dibesarkan di Houston dan lulus dari Universitas Rice. Setelah menghabiskan musim panas di Gaza bekerja dengan klinik kesehatan PBB, dia mulai meningkatkan distribusi vaksin. PBB kini berencana untuk memperluas kerja di lebih banyak negara di Timur Tengah, kata Obama.

Presiden juga menyebutkan Samantha Elauf, yang membawa kasus pelarangan jilbab yang diterimanya, ke Mahkamah Agung, untuk membela haknya memakai jilbab tanpa mengorbankan kesempatan kerja di Abercrombie & Fitch. “Dan dia menang di Mahkamah Agung”, kata Obama.(T/nrz/P2.)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)               

 

Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Ramadhan
Internasional
Breaking News
MINA Sport