Ormas Islam Malaysia: Serangan Terhadap Muslim di India, PBB dan OKI Harus Bertindak

Foto: Antara News

Kuala Lumpur, MINA – Dewan Permusyawaratan Organisasi Malaysia mengeluarkan pernyataan yang mendesak PBB dan untuk melakukan intervensi agar penyerangan terhadap Muslim di India dapat dihentikan.

“Kami mendesak PBB dan OKI untuk segera mengintervensi perkembangan terkini di India terkait serangan terhadap umat Islam, agar situasi tidak semakin memburuk,” ujar pernyataan tersebut dalam keterangan tertulis yang diterima MINA, Rabu (23/2).

Pernyataan tersebut melanjutkan, tanda-tanda pembersihan etnis dan sudah jelas dan sekarang terjadi di India. Ujaran kebencian serta anjuran untuk melenyapkan umat Islam tersebar luas dan vokal.

Meskipun tampaknya ada tindakan ringan dari pemerintah India untuk menangkap beberapa pemimpin di kalangan ekstrimis nasional RSS, namun sentimen kebencian terhadap Islam tersebar luas.

Baca Juga:  Pemerintah Percepat Sertifikasi Halal di 3.000 Desa Wisata

“Kami mengutuk dalam istilah terkuat Hindutva (Keunggulan Hindu) yang mengarahkan sentimen kebencian ketika pengikut mereka menyerang Muslim dalam menanggapi seruan mereka untuk membunuh Muslim,” tambah pernyataan tersebut.

India dianggap seolah mengulang sejarah penghapusan umat Islam di Spanyol pada tahun 1612. Sayangnya saat itu, kerajaan Islam di beberapa benua gagal membantu mempertahankan Islam di Spanyol.

Nazi Hindu di tahun 30-an dan 40-an meneliti untuk meniru metode yang sama seperti di Spanyol. Kelompok kasta tinggi Hindu telah lama mencari cara untuk melenyapkan Muslim yang merupakan minoritas terbesar di India.

Kini kebijakan dan undang-undang garis keras yang menindas dan diskriminatif menjadi sasaran umat Islam seperti Undang-Undang Amandemen Kewarganegaraan, Pendaftaran Kewarganegaraan di Assam, Undang-Undang Larangan Menyembelih Sapi, Larangan Berhijab dan Larangan Sholat Jumat di tempat-tempat tertentu.

Baca Juga:  Sadiq Khan Menang Telak Pertahankan Jabatan Wali Kota London

Sementara itu, pemerintahan BJP Narendra Modi telah mengizinkan ujaran kebencian dan kampanye menentang Islam semakin meningkat.

“Kami mengutuk lebih banyak kasus serangan kekerasan akhir-akhir ini seperti membakar toko, rumah, menghancurkan masjid yang meningkat tanpa tindakan tegas dari pemerintah. Bahkan serangan kekerasan yang menargetkan Muslim di jalanan, pemerkosaan, penangkapan dan pembunuhan Muslim menjadi lebih merajalela,” tulis pernyataan itu.

Kabar para guru dan murid di kalangan wanita Muslim di lembaga pendidikan diserang dan dilarang masuk sekolah dan perguruan tinggi. Ini adalah skenario terbaru yang harus mendapat tanggapan tegas dari para pemimpin Muslim di seluruh dunia.

Video viral yang menggambarkan penyerangan dan pembantaian umat Islam oleh teroris Hindu RSS ini disaksikan secara terang-terangan secara terbuka.

Baca Juga:  Fakta Kebusukan Protokol Zionis Israel

“Kami mendesak umat Islam di seluruh dunia untuk bangkit untuk menyatakan protes keras,” tegas pernyataan itu.

“Situasi di India sekarang tidak dapat diterima. Kami menyarankan jika boikot India perlu diluncurkan, maka itu bisa menjadi opsi untuk dipertimbangkan,” tambah pernyataan tersebut.

Ormas-ormas tersebut juga mendesak pemerintah Malaysia untuk menyatakan sikap tegas menuntut pemerintah India menghentikan kekerasan yang sedang berlangsung dan untuk mengadili mereka yang terlibat dengan kekerasan.

Tekanan politik dan ekonomi harus diberikan pada India jika situasinya memburuk.

“Kami mendesak para pemimpin Islam Pakistan, Indonesia, Turki dan Qatar untuk memberikan perhatian serius terhadap perkembangan Muslim tertindas di India,” tambahnya. (T/RE1/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sajadi

Editor: Ali Farkhan Tsani

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.