Pakistan, Bosnia Bahas Islamofobia dan Kashmir

Islamabad, MINA – Perdana Menteri Imran Khan meneriima kunjungan  Sefik Dzaferovic, Anggota Bosniak dari kepresidenan tripartit dan Herzegovina, pada Rabu (4/11)  di Islamabad.

Dalam konferensi pers bersama setelah pertemuan, kedua pemimpin mengatakan mereka telah membahas berbagai masalah, termasuk masalah , meningkatnya Islamofobia, cara untuk meningkatkan perdagangan bilateral, dan kerja sama di sektor lain. Anadolu Agency melaporkan

“Kami juga telah membahas publikasi karikatur penghinaan di Prancis,” kata Khan, mengacu pada kartun Nabi Muhammad yang telah menarik kemarahan umat Islam di seluruh dunia.

“Tidak ada yang berhak melukai perasaan jutaan Muslim atas nama kebebasan berekspresi. Kami langsung mengutuk [langkah] ini,” ujarnya.

Selanjutnya Khan berterima kasih kepada Bosnia dan Herzegovina atas dukungan “konsisten” untuk Islamabad dalam masalah Jammu dan Kashmir.

Khan mengungkapkan, di bidang perdagangan dan bisnis, kedua belah pihak telah menandatangani beberapa kesepakatan dan nota kesepahaman.

Ia juga menerima undangan Dzaferovic untuk mengunjungi Bosnia dan Herzegovina.

“Orang Bosnia memiliki tempat yang sangat istimewa di hati kami karena mereka telah menghadapi masa-masa tragis pada 1990-an,” katanya merujuk pada genosida Muslim Bosnia oleh pasukan keamanan Serbia, termasuk genosida Srebrenica 1995.

Dzaferovic dalam kesempatan itu memuji peran pasukan Pakistan dalam pasukan penjaga perdamaian PBB yang ditempatkan di Bosnia dan Herzegovina pada 1990-an.

Dzaferovic juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Shah Mehmood Qureshi.

Menekankan perlindungan hak asasi manusia di Kashmir yang dikelola India, Dzaferovic menyerukan resolusi “damai” sesuai dengan resolusi PBB.

Qureshi mengungkapkan, Pakistan ingin memperluas hubungan dengan Bosnia dan Herzegovina dalam perdagangan, pendidikan, budaya, dan people to people contacts. (T/R7/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)