Baku, MINA – Perdana Menteri Pakistan Muhammad Shahbaz Sharif mengatakan, Senin (5/8), pemerintahnya berkomitmen untuk menyelesaikan konflik Kashmir secara damai.
PM Sharif menyatakan hal itu pada acara Peringatan 5 tahun Pembatalan Status Khusus Jammu dan Kashmir oleh India, di Kedutaan Besar Pakistan di ibukota Azerbaijan, Baku.
“Metode agresif yang diterapkan oleh India selama bertahun-tahun menyebabkan pelanggaran hak asasi manusia di kawasan tersebut dan tidak dilaksanakannya resolusi PBB tentang masalah ini,” ujarnya. Azeri-Press Agency (APA) melaporkan.
Sementara itu, Duta Besar Qasim Mohiuddin menyampaikan pidato Presiden Pakistan Asif Ali Zardari kepada rakyat Azerbaijan.
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok
Presiden Pakistan mengemukakan, masalah Jammu dan Kashmir telah berlangsung selama bertahun-tahun dan meskipun ada upaya dari masyarakat internasional, masalah tersebut belum terselesaikan.
“India telah menduduki Jammu dan Kashmir selama bertahun-tahun dan telah melakukan berbagai tindakan yang melanggar hak penduduk setempat untuk hidup aman di tanah air mereka serta hak dan kebebasan lainnya. Melanggar hukum internasional, tentara India belum ditarik dari wilayah tersebut,” pernyataan Presiden Pakistan.
Kini terjadilah krisis kemanusiaan yang disebabkan oleh tindakan ilegal yang dilakukan oleh India, lanjut pernyataan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional