Palestina Kecam Rencana Permukiman Baru Israel di Timur Yerusalem

Ramallah, MINA – Kementerian Luar Negeri pada Ahad (28/10) mengecam rencana Israel untuk membangun 20.000 rumah permukiman baru di .

“Proyek permukiman bertujuan memisahkan Yerusalem timur dari sekitarnya,” kata Riyad Al-Maliki, Menteri Luar Negeri Palestina dalam sebuah pernyataan, demikian MEMO melaporkan yang dikutip MINA.

Ia menegaskan, pembangunan permukiman Israel akan menutup pintu dalam mencapai perdamaian atas dasar solusi dua negara dan menghalangi upaya apa pun untuk meluncurkan proses perdamaian yang nyata.

Pembangunan pemukiman telah menjadi hambatan utama bagi proses perdamaian yang sudah terhenti antara Palestina dan Israel.

Menurut badan statistik Palestina, lebih dari 700.000 pemukim Yahudi kini tinggal di 196 permukiman (dibangun dengan persetujuan pemerintah Israel) dan lebih dari 200 pos pemukim (dibangun tanpa persetujuan, tetapi dilindungi oleh pasukan Israel) di Tepi Barat yang diduduki.

Baca Juga:  MER-C Kecam Israel Terkait Temuan Kuburan Massal di Gaza

Hukum internasional memandang Tepi Barat dan Yerusalem Timur sebagai “wilayah pendudukan” dan menganggap semua aktivitas pembangunan pemukiman Yahudi di tanah itu adalah ilegal.

Sebelumnya pada pagi Ahad ini, harian Israel Yisrael Hayom (Israel Today) melaporkan, Kementerian Konstruksi dan Perumahan serta kotamadya Ma’aleh Adumim menandatangani perjanjian untuk membangun sekitar 20.000 unit rumah di permukiman.

Proyek itu rencananya akan dilaksanakan setelah disetujui oleh pemerintah Israel, menurut surat kabar itu. (T/ais/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: siti aisyah

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.