PARIWISATA SYARIAH BERPERAN PENTING PROMOSIKAN PRODUK UMKM

Esthy Reko Astuty, Direktur Jenderal Pemasaran Menteri Pariwisata RI, pada acara Indonesia Economic Forum, kepada Mi’raj islamic News Agency (MINA), Jakarta (21/11). (Foto: Jamilah/MINA)
Esthy Reko Astuty, Direktur Jenderal Pemasaran Menteri Pariwisata RI, pada acara Indonesia Economic Forum, kepada Mi’raj islamic News Agency (MINA), Jakarta (21/11). (Foto: Jamilah/MINA)

Jakarta, 29 Muharram 1436/ 22 November 2014 (MINA) –Dirjen Pemasaran Pariwisata Syariah,  Esthy Reko Astuty mengatakan, pariwisata syariah juga berperan penting untuk mempromosiakan produk UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) Indonesia kepada investor atau wisatawan asing.

“Produk-produk Indonesia yang diperkenalkan  melalui pariwisata syariah kepada investor dan wisatawan asing, menjadi daya tarik bagi mereka untuk lebih mengetahui kebudayaan dan keberagaman Indonesia” kata Esthy pada acara Indonesia Economic Forum, kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jakarta (21/11).

Ia mengatakan, program-program promosi  oleh UMKM di sektor pariwisata syariah, dengan penyediaan barang dan jasa akan memperluas akses untuk langsung menjual produk dan jasa mereka kepada wisatawan, dan mendukung pengelolaan keuangan pelaku usaha mikro oleh lembaga keuangan mikro.

“Tempat pariwisata Indonesia yang luas, indah dan keneka-ragaman sumber daya alam mempunyai nilai dan arti tersendiri bagi Indonesia.Maka kita perlu melestarikan dan menjaga SDA kita yang luas, kaya dan idah ini,” katanya.

Untuk mendukung hal tersebut, menurut Eshty, Pariwisata Syariah Indonesia haruslah universal, inklusif, dan modern sehingga memberikan daya tarik kepada investor dan turis asing dan memperluas pasar dengan menyediakan layanan ‘pilihan’ di bidang pariwisata bagi konsumen berbasis syariah.

“Namun masih ada tantangan yang harus dihadapi yang membuat tidak maksimalnya pengembangan pariwisata syariah di Indonesia, karena konsumen Muslim sering disalahpahami, dan kurangnya pemberdayaan SDM,”  ujarnya.

Oleh karena itu, perlu diadakan pelatihan bagi SDM di bidang industri pariwisata yang meliputi standar dan aspek-aspek yang berhubungan dengan makanan, produk, dan gaya hidup yang halal, pemasaran dan pencitraan destinasi wisata syariah, pemanfaatan SDA yang menjadi daya tarik wisatawan asing dan dukungan dari pemerintah.

“Ada tiga pilar dalam pengembangan pariwisata Indonesia yaitu penyiapan produk syariah, pengembangan SDM, promosi dan kerjasama” katanya.  (L/P005/R01)
Mi’raj islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Admin

Editor: illa

Comments: 0