SERANGAN ISRAEL DINILAI PERANG TERHADAP PALESTINA

Serangan Israel ke Pemukiman Shaikh Zaid, 200 meter didepan RS Indonesia, utara Gaza. (Foto: MINA Gaza)
Serangan ke Pemukiman Shaikh Zaid, 200 meter didepan RS Indonesia, utara . (Foto: MINA Gaza)

Ramallah, 12 Ramadhan 1435/10 Juli 2014 (MINA) – Anggota Organisasi Pembebasan (PLO), Saeb Erekat, menyatakan, serangan Zionis Israel yang sedang berlangsung terhadap Gaza sebagai perang “habis-habisan” dan sistematis terhadap proyek nasional dan rekonsiliasi Palestina.

Erekat mengatakan, pemerintah Israel pimpinan PM Benjamin Netanyahu berusaha untuk memisahkan Gaza dari “proyek nasional” dan negara Palestina, WAFA Palestinian News & Info Agency melaporkan sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis.

“Kami menjamin bahwa rencana ini sebelumnya disiapkan, tapi kepemimpinan Palestina akan membuat rencana ini gagal,” katanya.

“Respons kita terhadap kampanye Israel akan melalui kesatuan kita,” tegasnya.

Mantan Perdana Menteri Palestina Ismail Haniyah menyerukan kepada semua pihak perlawanan Palestina untuk bersatu melawan serangan Zionis Israel yang masih berlangsung hingga saat ini.

“Kita perlu bersatu melawan musuh,” kata Haniyah sebagaimana diumumkan Radio Al-Aqsha pada selasa (8/7) malam. Dia menekankan perlunya  koordinasi dan kerjasama di lapangan untuk menghadapi agresi Israel yang mereka beri nama “Operation Protective Edge” sementara menyebutnya “Intifadhah ketiga.”

Petinggi gerakan Hamas berbasis di Gaza itu mengatakan, keputusan bersatunya berbagai seluruh gerakan Palestina merupakan langkah untuk mempertahankan dan melindungi rakyat Palestina.

“Hamas mematuhi rekonsiliasi Palestina,” katanya,  menambahkan, para pemimpin Fatah  harus mempertahankan perjanjian persatuan pada momen-momen krusial seperti ini.

Sementara dalam pidato untuk Rakyat Palestina di Televisi Nasional Palestina, Selasa malam, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan untuk mengakhiri perpecahan dan mencapai rekonsiliasi [nasional] tidak bertentangan dengan kedamaian jika ada mitra Israel.

“Sejak pembentukan pemerintah konsensus nasional, disambut baik oleh masyarakat internasional, pemerintah Israel sangat meningkatkan retorika terhadap kepemimpinan Palestina, meskipun fakta bahwa, dengan keputusan ini, kami memilih jalan persatuan dan mencari perdamaian dengan Israel,” kata petinggi Fatah itu.(T/P02/EO2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0