Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelapor Khusus PBB Ungkap Genosida di Gaza Sejak Oktober Lalu

Rana Setiawan Editor : Bahron Ansori - 19 detik yang lalu

19 detik yang lalu

0 Views

Ilustrasi: Sidang Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss. (Foto: Jean-Marc Ferré)

Jenewa, MINA – Pelapor khusus PBB untuk hak atas kesehatan, Tlaleng Mofokeng, mengatakan bahwa kita telah menyaksikan kengerian genosida di Gaza sejak agresi Israel dimulai pada 7 Oktober 2023, Wafa melaporkannya.

Hal ini disampaikan dalam konferensi pers bersama yang diadakan oleh Mofokeng dengan pelapor PBB lainnya tentang situasi di Gaza dan Wilayah Palestina yang diduduki, sebagai bagian dari Sidang Dewan Hak Asasi Manusia PBB ke-57 di Jenewa, Swiss, Senin (16/9).

Mofokeng menambahkan, Gaza telah menjadi sasaran genosida selama 11 bulan oleh pendudukan Israel, seraya menunjukkan bahwa serangan terhadap rumah sakit dan petugas kesehatan telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Pelapor Khusus PBB untuk Hak atas Kesehatan itu  lebih lanjut menunjuk pada penghancuran seluruh infrastruktur kesehatan di Gaza.

Baca Juga: DK PBB Gelar Sidang Bahas Akses Bantuan ke Jalur Gaza

Dia melaporkan, hanya 17 dari 36 rumah sakit di Gaza yang berfungsi sebagian, seraya mencatat bahwa Israel terus melanggar hukum internasional dengan melancarkan serangan terhadap warga sipil, anak-anak, dan petugas kesehatan.

Sementara George Katrougalos, pelapor khusus PBB untuk promosi tatanan internasional yang demokratis dan adil, menggambarkan apa yang terjadi di wilayah Palestina sebagai bencana publik bagi semua orang.

Ia menambahkan bahwa bencana dan tragedi ini tidak terbatas pada warga Palestina, tetapi terkait langsung dengan masa depan multilateralisme dan standar PBB.

Katrougalos menyerukan pengakuan segera terhadap Negara Palestina, dan bagi semua negara untuk memberikan tekanan guna menghentikan perang di Gaza.

Baca Juga: Turki Gelar Perkemahan Khusus Media Peduli Palestina

Selanjutnya pelapor khusus PBB untuk situasi hak asasi manusia di wilayah Palestina yang diduduki, Francesca Albanese, mengatakan serangan Israel terhadap Gaza telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan dan juga telah menyebar ke Tepi Barat.

Albanese menambahkan bahwa serangan genosida Israel hampir setahun yang lalu telah menghancurkan infrastruktur dasar di wilayah Palestina.

Pelapor khusus PBB untuk hak asasi manusia atas air minum yang aman dan sanitasi, Pedro Arrojo-Agudos, mengatakan bahwa setiap orang di Jalur Gaza hanya menerima sekitar 4,7 liter air per hari.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan kebutuhan air darurat minimum sebesar 15 liter per orang.

Baca Juga: Prancis Terus Kirim Senjata ke Israel Meski Dapat Kecaman

Agudos juga mencatat bahwa Israel mencegah masuknya sekitar 70% bahan yang dibutuhkan untuk memurnikan air di Gaza.

Dia menekankan bahwa pencemaran air di wilayah tersebut adalah “bom senyap,” dengan konsekuensi yang lebih parah daripada penghancuran bangunan.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Israel di Ambang Krisis Ekonomi Akibat Lonjakan Inflasi

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Palestina
Indonesia
MINA Health