Palestina, MINA – Pendudukan Israel dan pemukim ilegal menutup pintu masuk ke desa Palestina Al-Laban Al-Sharqiya di Nablus, Tepi Barat utara, untuk menghalangi pergerakan penduduk, termasuk para siswa yang akan berangkat sekolah pada Kamis (1/6) kemarin.
Dikutip dari Memo, Jum’at (2/6), seorang penduduk desa, Muhammad Owais, mengatakan, sejumlah pemukim dan tentara pendudukan tiba di pintu masuk desa menggunakan kendaraan mereka untuk menghalangi pergerakan penduduk.
Owais menunjukkan, para pemukim ilegal melakukan ritual dan tarian keagamaan di pintu masuk desa di bawah perlindungan tentara pendudukan Israel.
Dia menyatakan, para pemukim ilegal biasanya menutup pintu masuk untuk melakukan ritual keagamaan mereka, tetapi sebenarnya tujuan utama mereka adalah menutup pintu masuk dan mencegah siswa mencapai sekolah mereka, yang terletak di jalan utama antara kota Nablus dan Ramallah.
Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur
Dalam beberapa bulan terakhir, pintu masuk desa menjadi saksi ketegangan dan bentrokan antara aktivis dan tentara pendudukan, yang mengganggu rutinitas sekolah.
Siswa Sekolah Menengah Putri Al-Lubban Al-Sharqiya dan Al-Sawiya/Al-Lubban biasanya menjadi sasaran serangan kekerasan terus menerus oleh tentara pendudukan dan pemukim ilegal Israel.
Kedua sekolah tersebut terletak di sepanjang jalan penghubung vital yang digunakan oleh para pemukim ilegal dan warga Palestina.
Data dari gerakan hak asasi manusia pendudukan Israel, Peace Now menunjukkan ada sekitar 666.000 pemukim ilegal, 145 pemukiman besar dan 140 pos terdepan (yang tidak diakui oleh pemerintah Israel) di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur. (T/chy/P2)
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Mi’raj News Agency (MINA)