New Delhi, 6 Rajab 1435/6 Mei 2014 (MINA) – Para pengungsi Rohingya melarikan diri dari Myanmar karena meningkatnya kekerasan terhadap mereka menghadapi krisis kemanusiaan di kamp-kamp penampungan di India.
Ratusan pengungsi Rohingya yang berkemah di pinggiran ibukota India, New Delhi. Seorang koresponden Press TV yang mengunjungi salah satu kamp di New Delhi mengatakan, para pengungsi mengalami kekurangan makanan dan obat-obatan.
Kesulitan yang dihadapi oleh para pengungsi Rohingya tampaknya begitu parah sehingga bahkan program bantuan oleh badan pengungsi PBB tidak dapat meringankannya, demikian dilaporkan Press Tv yangdikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin.
“Kami menghadapi kesulitan ekstrim terutama ketika seseorang jatuh sakit. Dalam beberapa pekan terakhir, kami kehilangan saudara-saudara kami karena kurangnya bantuan medis”, seorang pengungsi, Muhamad Haroon.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Seorang wanita pengungsi, Sakuara Begum mengatakan, “Kami tidak mendapatkan bantuan dari siapa pun. Kami menghadapi kesulitan luar biasa Ayah saya baru saja meninggal karena ia sakit dan kami tidak mampu beli obat untuknya.
“Kami sangat membutuhkan makanan dan obat-obatan untuk anak-anak kita. Jika kondisi seperti ini terus berlanjut untuk waktu yang lama, keluarga kami akan mati kelaparan, ” keluhnya.
Para pengungsi telah dipaksa untuk meninggalkan tanah air mereka Myanmar atas kekerasan yang sedang berlangsung terhadap mereka di sana.
Banyak orang melihat kekerasan sebagai pembersihan etnis yang didukung oleh pemerintah Myanmar.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Sebuah laporan mengatakan, ratusan ribu Muslim Rohingya di Myanmar menderita kekurangan makanan dan minum. Pengiriman bantuan kemanusiaan terlalu lambat di negara bagian Rakhine sebagai akibat dari eskalasi kekerasan sektarian.
Ratusan orang kebanyakan dari mereka warga Rohingya telah tewas di Myanmar sejak aksi kekerasan sektarian kembali pada 2012.
Menurut PBB, Muslim Rohingya adalah salah satu komunitas yang paling teraniaya di dunia.
Pemerintah Myanmar telah berulang kali dikritik oleh organisasi internasional Hak Asasi Manusia HAM karena gagal melindungi Rohingya. (T/P012/PO2)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran, Rusia, Turkiye Kutuk Kekejaman Israel di Palestina dan Lebanon