BUPATI ACEH UTARA BANGUN PEMUKIMAN TERPADU BAGI PENGUNGSI MUSLIM ROHINGYA

ACT
Foto: ACT

Balang Adoe, Aceh Utara, 29 Syawwal 1436/14 Agustus 2016 (MINA) – Bupati Aceh Utara memberikan bantuan pembangunan rumah hunian bagi pengungsi muslim Rohingya di Aceh Utara yang dipercayakan kepada lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama Komite Nasional untuk Solidaritas Rohingya (KNSR), dan Pemda Aceh.

Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf meresmikan integrated community shelter (ICS), di Desa Blang Adoe, Aceh Utara, Rabu (12/8), demikian menurut siaran pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Peresmian itu juga dihadiri Bupati Aceh Utara, Dandim, Kapolres, Ketua MPU dan para Kepala Dinas di bawah jajaran Pemerintah Daerah Aceh Utara. Selain itu, acara peresmian juga dihadiri sejumlah lembaga donor dari dalam dan luar negeri.

Presiden KNSR, Syuhelmaidi bersyukur saat memberikan laporan pembangunan kawasan pemukiman terpadu bagi pengungsi muslim Rohingya, menyebutkan, pihaknya sangat berterimakasih kepada Bupati Aceh Utara yang telah memberikan kepercayaan kepada pihaknya untuk membangun dan mengelola sebuah kawasan hunian yang lengkap bagi pengungsi Rohingya di atas lahan milik pemerintah daerah Aceh Utara.

“Ini adalah asset masyarakat yang dipercayakan kepada ACT bersama KNSR dan Pemda Aceh Utara yang harus dioptimalkan pemanfaatannya,” tambahnya.

Sementara itu, Presiden ACT, Ahyuddin dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Presiden ACT, Ibnu Khajar, juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Aceh, yang begitu bersemangat untuk membantu para pengungsi yang terusir dari negerinya sendiri.

Ia juga menyampaikan terimakasih kepada para nelayan Aceh yang dengan penuh keberanian dan keihlasan membantu para pengungsi untuk pertama kali.

“Kami juga berterimakasih kepada Bupati Aceh Utara, yang menjadi kepala daerah pertama yang merespon permintaan kami untuk membangun shelter. Sehingga saudara-saudara kita bisa mendapatkan tempat yag layak, aman dan nyaman,” katanya.

Bupati Aceh Utara, Muhammad Taib, untuk kesekian kalinya menegaskan, pihaknya  hanya menyerahkan kewenangan untuk membangun kawasan hunian bagi pengungi Rohingya kepada Lembaga ACT.

“Saya mengibaratkan ACT sebagai imam dalam urusan pembangunan fasilitas hunian,” tegasnya seraya menjelaskan ia dan pimpinan ACT telah bersepakat untuk sama-sama melakukan pemberdayaan, antara pengungsi dan masyarakat Aceh Utara yang berada di sekitar shelter.

Dukungan terhadap ACT dan Pemerintah Daerah Aceh Utara, juga disampaikan Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manafar. Mantan Panglima GAM itu juga menilai shelter yang dibangun ACT sebagai master piece kamp pengungsi yang sangat indah.

“ACT telah membangun semua fasilitas ini dengan sangat indah. Ini menjadi contoh bagi daerah lain untuk membangun kawasan hunian bagi pengungsi. Dan saya berharap, ACT juga berkenan untuk menampung para pengungsi Rohingya yang kini masih berada di Bayeun, Aceh Timur dan di Kota Langsa, sehingga shelter ini menjadi tempat penyatuan seluruh pengungsi Rohingya,” kata Muazakir.

Pemerintah Aceh, kata Muzakir, siap menampung Pengungsi Rohingya bila Pemerintah Pusat memberikan kesempatan. “Saya sudah dapat informasi dari Bupati Simeulue, mereka juga siap menampung seluruh pengungsi muslim Rohingya di sana,” tambahnya. (T/P005/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)                       

Wartawan: Admin

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0