London, 10 Jumadil Akhir 1438/ 9 Maret 2017 (MINA) – Untuk pertama kalinya, atlet renang perempuan Muslim tingkat amatir asal Iggris diizinkan memakai pakaian renang yang menutup seluruh tubuh atau burkini dalam perlombaan.
Perubahan peraturan itu dilakukan dengan dalih untuk mendorong lebih banyak Muslimah yang ikut serta dalam lomba renang.
Baca Juga: Tujuh Peran Muslimah dalam Membela Palestina
Telegraph melaporkan, permintaan peraturan bolehnya memakai baju renang perempuan yang longgar serta menutup penuh seluruh tubuh, diajukan oleh Yayasan Olahraga Wanita Muslim (MWSF), demikian IINA melaporkan yang dikutp MINA.
“Ini adalah langkah yang sangat positif untuk kompetisi renang di Inggris dan salah satu yang kami harapkan adalah akan mendorong lebih banyak orang untuk mengambil bagian dalam kompetisi tersebut,” kata Ketua Asosiasi Renang Amatir (ASA) Chris Bostock dalam sebuah pernyataan.
“Kami ingin semua orang dapat mencapai potensi yang mereka miliki. Mewakili klub di kompetisi kolam nasional, ini sangat istimewa. Dengan mengubah aturan-aturan ini, kami berharap hal ini dapat mendorong generasi baru perenang,” sebut Chris Bostock.
Rimla Akhtar dari MWSF mengatakan, partisipasi dalam olahraga di antara perempuan Muslim meningkat dengan pesat. Menurutnya, sangat penting bahwa pengurus yang mengatur beradaptasi dan menyesuaikan tawaran mereka untuk memenuhi perubahan lanskap olahraga, termasuk orang-orang yang mengakses olahraga itu.
Baca Juga: Muslimah dan Masjidil Aqsa, Sebuah Panggilan untuk Solidaritas
“Kami berterima kasih kepada ASA atas kepemimpinan mereka dalam hal ini. Kami berharap dapat terus bekerja sama untuk memastikan bahwa putusan ini juga diadopsi di tingkat elit baik nasional maupun internasional,” tambahnya. (T/R07/RI-1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Penting untuk Muslimah, Hindari Tasyabbuh