ATLET MUSLIMAH INGGRIS BUDAYAKAN SERAGAM OLAHRAGA BERJILBAB

London, 25 Dzulqa’dah 1436/9 September (MINA) – Hanya sekitar 17% dari perempuan Muslimah Inggris yang gemar berolahraga, dan mereka kini mulai membudayakan seragam olahraga berjilbab, sekaligus untuk mengajak partisipasi Muslimah lainnya untuk berolahraga di negara tersebut.

“Hal ini juga untuk mendidik orang lain tentang manfaat berjilbab dan menciptakan peluang berbisnis,” kata Ruqsana Begum, atlet Muslimah yang aktif mengikuti kejuaraan bela diri.

Begum berpikir bahwa agama dan budaya bukan menjadi penghalang bagi Muslimah untuk ikut berolahraga.

Dia mengatakan bahwa beberapa gadis berjilbab mungkin tidak mengambil bagian dalam olahraga karena mereka sadar tentang bagaimana mereka merasa tidak nyaman selama pelatihan, jika harus membuka auratnya.

Keyakinan bahwa jilbab olahraga bisa tetap membuat eksis dikatakan juga oleh Direktur Yayasan Olahraga Muslimah Inggris, Rimla Akhtar.

“Pakaian olahraga merupakan bagian penting dari Muslimah dan dapat meningkatkan pengalamannya dalam berolahraga,” katanya seperti dilaporkan OnIslam.

“Saya mengenakan seragam olahraga berjilbab sudah pasti lebih nyaman,” tambahnya.

Menurutnya, hal itu merupakan kesempatan yang cocok untuk mempromosikan citra positif olahraga bagi semua wanita, dalam upaya membuat lebih nyaman bagi perempuan.

“Muslimah tetap nyaman  bermain olahraga, karena jilbab terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat dan tahan terhadap kelembaban,” jelasnya.

Dia terinspirasi oleh sprinter Bahrain Ruqaya Al-Ghasara, yang membuat sejarah atlet wanita Muslimah berjilbab, setelah memenangkan medali emas 200 meter pada Asian Games 2006 lalu.

“Saya pikir dengan adanya ketersediaan seragam olahraga  berjilbab, akan membuat orang lebih tertarik dalam olahraga,” kata Begum. (T/P005/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)