Pertempuran Baru di Sudan Selatan Tambah Korban Jadi 272 Jiwa

, 5 Syawwal 1437/10 Juli 2016 (MINA) – Baku tembak baru kembali pecah di seluruh ibukota pada Ahad (10/7) antara pasukan yang setia kepada Presiden Salva Kiir dengan tentara bawahan mantan Wakil Presiden Riek Machar, meningkatkan jumlah korban tewas setidaknya 272 jiwa.

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran bahwa negara ini akan kembali kepada . Saksi mata mengatakan, di antara mereka yang tewas adalah 33 warga sipil.

Pertempuran juga menyasar ke sebuah kamp pengungsi milik PBB, demikian Arab News memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

“Kondisi ini benar-benar sangat buruk. Kami memiliki banyak korban sisi ini, saya pikir sekitar 50 sampai 60 selain mereka yang kemarin,” kata seorang pejabat di kamp yang bersikeras identitasnya dirahasiakan. “Kami dikenai granat berpeluncur roket yang mendarat di kamp dan melukai delapan orang.”

Pertempuran itu terjadi sejak Kamis dan Jumat antara pasukan yang setia kepada kedua pemimpin yang saling berseteru.

Pada Desember 2013, perang saudara melanda negeri itu setelah Presiden Kiir memecat Machar sebagai wakil presidennya.

Pada Sabtu ibukota Juba tenang, tetapi pada Ahad tembakan terdengar di Gudele dan Jebel, pinggiran kota Juba, dekat barak militer basis pasukan yang setia kepada Machar.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada Jumat menyorot kekerasan terbaru di HUT kemerdekaan kelima negara termuda itu. Ia mendesak para pemimpin negara itu mengakhiri pertempuran, mendisiplinkan pemimpin militer dan bekerja sama untuk melaksanakan kesepakatan damai. (T/P001/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rudi Hendrik

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.