Pimpinan Partai Sudan Selatan Tandatangani Deklarasi Perjanjian Khartoum

Khartoum, MINA – Para pemimpin partai politik menandatangani Deklarasi Perjanjian Khartoum pada Rabu (27/6) tentang komitmen untuk gencatan senjata permanen dan penyelesaian kesepakatan pemerintahan.

Kesepakatan itu juga membuka jalan bagi integrasi ekonomi antara bagian Utara dan Selatan Sudan. Sudan Tribune melaporkan.

Para pemimpin politik juga menerima kolaborasi bersama antara kedua negara untuk eksploitasi sumber utama pendapatan.

Kesepakatan itu ditandatangani oleh Presiden Salva Kiir dan pemimpin kelompok oposisi utama SPLM-IO Riek Machar dan perwakilan dari kelompok politik oposisi lainnya, serta disaksikan kehadiran unsur diplomatik penting dan liputan media.

Sejalan dengan prinsip deklarasi, para mitra sepakat untuk meletakkan senjatanya secara definitif di seluruh negeri dalam waktu 72 jam berdasarkan penghentian permusuhan Desember 2017.

Lebih lanjut, dalam tiga hari setelah penandatanganan Dokumen Khartoum, mereka juga sepakat menyelesaikan masalah-masalah luar biasa dalam pengaturan keamanan yang sebelumnya gagal pada forum revitalisasi perdamaian di Addis Ababa.

Hingga 30 Juni “semua pihak menyetujui semua pengaturan gencatan senjata termasuk pelepasan, pemisahan pasukan dalam jarak dekat, penarikan pasukan sekutu, pembukaan koridor kemanusiaan dan pembebasan tawanan perang dan tahanan politik,” kata deklarasi tersebut.

Deklarasi juga menyepakati untuk segera merehabilitasi instalasi minyak yang rusak di Blok 1,2, 4 dan 5.

Dalam rancangan perjanjian, Khartoum mengusulkan untuk memperbaiki dan melindungi instalasi dengan berkoordinasi dengan pemerintah Sudan Selatan dan melanjutkan produksi dalam beberapa pekan mendatang ketika diskusi selesai.

Setelah berakhirnya proses dalam dua pekan, para pihak akan melakukan perjalanan ke Nairobi untuk putaran ketiga pembicaraan tentang isu-isu yang tersisa. (T/RS2/B05)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.