PM Turki Kecam “Tindakan Balas Dendam” Terhadap Komplotan Kudeta

Ankara, 14 Syawal 1437/19 Juli 2016 (MINA) – Perdana Menteri Binali Yildirim mengatakan melakukan kekerasan fisik, membalas dendam tidak dapat diterima di negara hukum.

“Turki adalah negara hukum. Semuanya akan dilakukan tepat sesuai hukum,” katanya, demikian yang diberitakan Anadolu dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Pernyataan Yildirim dilontarkan setelah pertemuan dengan ketua oposisi Partai Rakyat Republik,CHP, Kemal Kilicdaroglu, di sebuah konferensi di Ankara.

Yildirim melanjutkan, bukti berupa video yang sudah disebar di media sosial akan membawa para pelanggar hukum mendapat hukuman yang tegas dan keras.

“Hari ini, hari di mana kita perlu meningkatkan persatuan dan persaudaraan,” tegasnya.

Kilicdaroglu mengatakan ia menyampaikan keprihatinan kepada Yildirim tentang tindakan yang dilakukan oleh militer.

“Tindakan kekerasan yang dilakukan oleh prajurit dan perwira kecil – yang hanya mengikuti perintah – tidak dibenarkan dan harus diselidiki,” katanya.

Dia juga mengatakan, “Ini adalah tugas kita untuk melepaskan ketegangan di masyarakat,” kata pemimpin partai oposisi.

Pertemuan Yildirim dan Kilicdaroglu ini di Cankaya Palace di Ankara diminta oleh Kilicdaroglu melalui panggilan telepon pada Senin dan berlangsung selama sekitar 50 menit.

Yildirim kemudian mengadakan pertemuan terpisah pada Selasa dengan Devlet Bahceli ketua Partai Gerakan Nasionalis, MHP, di Istana Cankaya di Ankara. Pertemuan itu diminta oleh Bahceli dan berlangsung selama sekitar 40 menit.

Berbicara dalam konferensi pers bersama dengan Yildirim setelah pertemuan, Bahceli katanya kepada perdana menteri yang MHP akan berupaya untuk memusnahkan semua elemen kudeta pemerintah dan mendukung semua penilaian pemerintah untuk tidak membuat upaya tersebut terjadi di masa depan.

“Kami memiliki sesuatu untuk dilakukan dari sekarang. Kami akan melakukannya dalam beberapa hari ke depan. Kedua teror dan kudeta akan dihapus dari agenda rakyat,” kata Yildirim pada konferensi pers bersama.

Upaya kudeta yang mematikan terjadi pada Jumat ketika oknum-oknum dari militer Turki mencoba untuk menggulingkan pemerintah yang terpilih secara demokratis di negara itu.

Setidaknya 208 orang, termasuk anggota pasukan keamanan dan warga sipil tewas di Istanbul dan Ankara dan hampir 1.500 lainnya luka-luka ketika mereka memprotes kudeta.

Pemerintah telah mengatakan kudeta diselenggarakan oleh Fetullah Gulen, yang dituduh melakukan kampanye sejak lama untuk menggulingkan negara itu melalui pendukung dalam negara Turki, khususnya militer, polisi dan peradilan.(T/P004/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Admin

Editor: Rana Setiawan

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.