KELOMPOK MARXIS KLAIM BERTANGGUNG JAWAB ATAS SERANGAN DI ISTANBUL

Petugas keamanan Turki menangkap seorang laki-laki yang melemparkan dua bom tangan. (Foto: Press Tv)
Petugas keamanan Turki menangkap seorang laki-laki yang melemparkan dua bom tangan. (Foto: Press Tv)

, 12 Rabiul Awwal 1436/ 3 Januari 2015 (MINA) – Kelompok Revolusioner Pembebasan Rakyat (DHKP-C), sebuah kelompok berideologi Marxis-kiri, mengatakan dalam sebuah pernyataan, kelompoknya bertanggung jawab atas serangan di Istanbul beberapa waktu lalu.

Pernyataan itu menunjukkan, serangan itu dilakukan sebagai pembalasan atas kematian remaja, Berkin Elvan, yang meninggal pada Maret 2014 lalu setelah terjadi bentrokan dengan pasukan keamanan Turki selama aksi unjuk rasa anti-pemerintah pada 2013 silam, Press Tv melaporkan dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Pada Jumat, pasukan keamanan Turki menangkap seorang pria bernama Firat Ozcelik setelah ia melemparkan dua granat tangan ke arah pasukan keamanan yang berjaga-jaga di depan Dolmabahce Palace, Istanbul, di mana berlokasi beberapa kantor perdana menteri dan stafnya.

Baca Juga:  Menlu Iran-Mesir Bertemu di Gambia Bahas Gaza

Pemerintah Turki sejak dipimpin sebagai Perdana Menteri sepuluh tahun yang lalu, membawa Turki kembali ke negara Islam sehingga menimbulkan perlawanan dari kalangan sekuler, kalangan marxis atheis dan lain-lain di dalam maupun di luar negeri.

Menurut laporan, granat tidak meledak dan tim penjinak bom segera datang untuk menangani situasi di area tersebut.

Protes anti-pemerintah dimulai pada pertengahan 2013, ketika polisi Turki membubarkan penduduk yang melakukan demo di Istanbul terhadap proposal untuk menghancurkan Gezi Park.

Erdogan menjabat sebagai perdana menteri Turki sejak 2003 hingga 2014 lalu dan terpilih sebagai presiden negara itu pada pertengahan 2014. (T/P011/P2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0