Durban, 30 Jumadil Akhir 1436/19 April 2015 (MINA) – Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma membatalkan rencananya menghadiri Konferensi Asia Afrika di Indonesia, karena akan berkonsentrasi mengatasi krisis xenofobia di dalam negeri.
Presiden mengatakan kepada massa di wilayah Chatsworth, kota Durban, Provinsi KwaZulu-Natal, Sabtu (18/4), pemerintah akan mengerahkan polisi ke setiap daerah untuk memastikan keamanan, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), melaporkan.
Sejak 30 Maret, kekerasan anti-imigran melanda beberapa kota utama Afrika Selatan yang menargetkan warga asing di negara yang kaya mineral itu.
“Kami akan melibatkan para pemangku kepentingan Ahad depan, karena kami membutuhkan semua pemimpin untuk bekerja sama menormalkan situasi,” kata Zuma di lain kesempatan.
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
Kekerasan beberapa hari terakhir di kota Johannesburg, Provinsi Gauteng, berpusat di wilayah seperti Jeppestown, Alexandra, Malvern, Thokoza dan Cleveland.
Pada Sabtu, Jeppestown tegang menyusul terjadinya bentrokan Jumat malam dan penjarahan toko-toko milik warga asing.
Mina Demian, seorang wartawan lokal yang memantau lokasi, mengatakan insiden kekerasan terjadi secara acak.
“Rasanya (kekerasan) tidak terorganisir seperti yang Anda bayangkan,” kata Demian.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Ia mengatakan, Jeppestown yang padat dihuni oleh warga negara asing dan lokal, sangat tegang pada Sabtu. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat