Teheran, MINA – Presiden Iran Ebrahim Raisi pada Senin (30/8), mengatakan program nuklir di negaranya dikendalikan sepenuhnya oleh negaranya, Israel tidak dapat mencegah kemajuan program itu melalui sabotase, pembunuhan, dan ancaman.
Raisi berpidato pada konferensi pers di Teheran, yang dihadiri oleh media lokal dan asing, dan bertepatan dengan hari peringatan setahun pemerintahannya setelah mengambil alih kekuasaan pada Agustus tahun lalu, Anadolu Agency melaporkan.
Mengacu pada pembunuhan ilmuwan nuklir Iran, yang mana Teheran telah menuduh Israel dalang di balik insiden tersebut, Presiden Iran menyebut pembunuhan itu tidak berhasil menghambat kemajuan nuklir Iran.
Raisi mengatakan, kegiatan nuklir dan teknologi nuklir adalah “hak” Iran sambil menekankan bahwa senjata nuklir tidak memiliki tempat dalam “doktrin pertahanan” negara itu, mengacu pada keputusan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
“Tidak ada yang bisa merampas hak yang tidak dapat dicabut untuk teknologi nuklir yang damai,” tegas Raisi.
Pernyataan itu muncul ketika Teheran dan Washington telah memasuki tahap terakhir untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir 2015, dan kedua belah pihak saat ini saling memberikan komentar tentang rancangan proposal yang diajukan oleh Uni Eropa (UE).
Iran diperkirakan akan menyampaikan tanggapannya terhadap komentar Amerika Serikat (AS) tentang rancangan Uni Eropa pada Jumat, yang dapat membuka jalan bagi kebangkitan kembali kesepakatan setelah negosiasi maraton di Wina.
Mengenai pertanyaan apakah Iran akan bersedia untuk bertemu dengan Presiden AS Joe Biden selama persidangan Majelis Umum PBB mendatang di New York, Raisi menjawab “tidak”.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Dia menyebut pertemuan atau pembicaraan dengan Presiden Amerika “tidak berguna”.
Di lain fihak Raisi mengatakan, pentingnya kehadiran Iran di Organisasi Kerjasama Shanghai, dan hubungannya dengan China.
Ia menyatakan komitmen untuk memperluas kerja sama itu di berbagai bidang. (T/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan