Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Mesir Kirim Menlu Tengahi Krisis Lebanon

kurnia - Ahad, 12 November 2017 - 17:18 WIB

Ahad, 12 November 2017 - 17:18 WIB

133 Views ㅤ

Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry (Foto: MEMO)

Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry (Foto: MEMO)

Kairo, (MINA) – Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi pada Sabtu (11/11) mengirim Menteri Luar Negeri-nya Sameh Shoukry untuk melakukan pembicaraan dengan negara-negara Arab terkait krisis regional yang dipicu oleh pengunduran diri Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri, kata kementerian tersebut.

Pengunduran diri Hariri yang dilakukan di Saudi Arabia telah menjatuhkan Lebanon ke dalam krisis, mendorong negara Arab  itu ke garis depan persaingan antara Arab Saudi dan Iran, serta meningkatnya ketegangan regional.

Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry akan mengunjungi Yordania, Uni Emirat Arab, Kuwait, Bahrain, Oman dan Arab Saudi untuk melakukan pembicaraan bilateral. Namun juga untuk membahas perkembangan regional dengan sebuah pesan dari Sisi, kata pernyataan kementerian tersebut. Demikian Middle East Monitor (MEMO) memberitakan yang dikutip MINA, Ahad (12/11).

“Perjalanan Menlu dalam rangka konsultasi permanen antara Mesir dan saudara-saudara Arab mengenai hubungan timbal balik dan kondisi di kawasan ini, terutama dalam bayang-bayang perkembangan di arena politik Lebanon,” katanya.

Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan

Seorang Juru Bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan, menteri tersebut akan mengkonfirmasi posisi Mesir mengenai perlunya solidaritas Arab dan untuk menghindari dampak negatif terhadap keamanan regional.

Arab Saudi mengatakan Hariri mengundurkan diri karena Hizbullah, yang termasuk dalam pemerintahan koalisi Hariri, telah “membajak” sistem politik Lebanon. Hizbullah, sebuah kelompok Syiah yang didukung Iran, telah menuduh Riyadh menahan Hariri dan memaksanya mengundurkan diri sebagai cara untuk mengacaukan negara tersebut.

Pekan lalu, Sisi mengatakan bahwa pihaknya menentang serangan militer terhadap Iran atau Hizbullah yang didukung Teheran, dengan mengatakan ada cukup banyak kekacauan di Timur Tengah dan telah menekankan pentingnya de-eskalasi.

Arab Saudi dan negara-negara Teluk Arab lainnya telah memberikan bantuan kepada Mesir sejak Sisi mulai berkuasa melalui  penggulingan mantan Presiden Muhamad Mursi dari Ikhwanul Muslimin pada tahun 2013.(T/R03/P1)

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Feature
Internasional
Internasional