Jakarta, MINA – Presiden Joko Widodo memberikan arahan terkait evaluasi total dalam penanganan virus corona (Covid-19) terutama mengenai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di provinsi, kabupaten, dan kota.
Presiden Jokowi dalam Rapat Terbatas (ratas) secara virtual, Senin (20/4), menekankan tiga hal yang harusnya sering terus-menerus ditekankan kepada seluruh daerah. “Sekali lagi, pengujian sampel yang masif, pelacakan yang agresif, dan isolasi yang ketat,” ujarnya
Lengkapnya pokok-pokok yang disampaikan Presiden adalah :
Pertama, Presiden menekankan pentingnya pengujian sampel secara masif, kemudian diikuti dengan pelacakan progresif, dan mengisolasi yang terpapar dengan ketat.
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
Kedua, Presiden sangat mengapresiasi cara-cara konsultasi medis dengan menggunakan teknologi.
”Ini saya kira harus lebih diperbesar, dikembangkan lagi, yaitu telemedicine. Agar ini terus ditingkatkan jumlahnya sehingga kontak antara pasien dengan dokter bisa dikurangi,” kata Presiden.
Ketiga, Presiden mengingatkan soal perbaikan sistem rujukan dan manajemen penanganan di rumah sakit.
”Ini untuk mengatasi overcapacity dari rumah sakit rujukan yang kita miliki. Ini betul-betul manajemennya harus diatur betul, mana yang sedang dan ringan, mana yang berat yang memerlukan penanganan yang lebih intensif di rumah sakit,” kata Presiden.
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah
Keempat, Presiden mengingatkan mengenai komunikasi yang terbuka. ”Sistem, data, dan informasi yang terbuka kepada semua pihak. Jangan ada yang menganggap-anggap lagi kita ini menutup-nutupi. Tidak ada. Sejak awal kita tidak ingin menutup-nutupi masalah-masalah yang ada,” ujarnya.
Kelima, Presiden minta pastikan bahwa distribusi logistik, kelancaran produksi betul-betul tidak ada hambatan di lapangan.
”Stok pangan cukup. Pastikan agar kita memasuki bulan Ramadhan ini betul-betul memiliki sebuah kepastian mengenai stok pangan,” imbuhnya.
Keenam, Presiden tekankan mengenai bantuan sosial yang sudah dimulai secara besar-besaran.
Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.
”Untuk 1,2 (juta keluarga), dimulai di DKI terlebih dahulu, kemudian Bogor, Depok, Bekasi (Bodetabek), dan nanti di daerah-daerah lainnya,” katanya.
Pada kesempatan itu, Presiden menekankan agar bantuan sosial kepada yang kurang mampu ini betul-betul tepat sasaran.
”Ada kontrol pengawasan, ada cek lapangan, sehingga barang-barangnya itu bisa diterima oleh penerima dengan baik dan sekali lagi bisa benar, tepat sasaran,” pungkas Presiden. (R/R5/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan