CAR-1.jpg" alt="" width="1000" height="667" /> Relawan lembaga medis kemanusiaan Dokter Lintas Batas (MSF) menangani warga Republik Afrika Tengah (CAR) yang terluka karena konflik. (Foto: Juan Carlos Tomasi/MSF)
Bria, Republik Afrika Tengah, 26 Ramadhan 1438/21 Juni 2017 (MINA) – Sekitar 50 orang telah terbunuh di Bria, Republik Afrika Tengah (CAR), saat bentrokan pecah di antara faksi-faksi bersenjata yang bersaing, meskipun ada penandatanganan kesepakatan gencatan senjata sehari sebelumnya.
Mayat tergeletak di jalan-jalan Bria, sekitar 580 km timur laut dari ibu kota Bangui, dan puluhan orang lagi dirawat karena luka tembak setelah bertempur saat fajar pada hari Selasa (20/6).
“Saya dapat mengatakan ada sekitar 50 orang tewas, ada 42 mayat yang dibawa ke rumah sakit, ada juga mayat di lingkungan yang belum diambil,” kata Maurice Belikoussou, walikota Bria. Demikian Al Jazeera memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
Saksi mata mengatakan bahwa rumah-rumah dijarah dan dibakar dalam bentrokan tersebut.
Lembaga medis kemanusiaan Dokter Lintas Batas (MSF) mengatakan bahwa mereka telah menerima 35 orang yang terluka pada pukul 09.30 pagi waktu lokal di rumah sakit. Sebagian besar korban mengalami luka ditembak.
CAR yang merupakan salah satu negara termiskin di dunia, telah dirundung konflik sejak tahun 2013 antara pemberontak Seleka yang kebanyakan anggotanya muslim dan milisi Kristen Anti-Balaka, setelah penggulingan Presiden Francois Bozize.
Pemerintah CAR terbaru telah menandatangani kesepakatan damai dengan kelompok pemberontak. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Mina Indonesia
Mina Arabic
Mina Sport
Mina Preneur