Beijing, MINA – Pusat Siber Internasional Institut Kebijakan Strategis Australia (CCASPI), menunjukkan berbagi gambar satelit yang mengklaim bahwa pusat penahanan sepanjang 3 km telah ditemukan di Xinjiang.
Direktur Pusat Siber tersebut, Nathan Rudger, mengklaim bahwa pusatnya sangat besar sehingga tiga Disneylands dapat datang ke sini.
Dia mengatakan, kebanyakan orang yang dipenjara di sini telah ditangkap karena ‘kejahatan’ yang berkaitan dengan agama dan budaya. Ini terdiri dari orang-orang dari komunitas Islam Uighur. Pledge Time melaporkan, Ahad (11/10).
Rudger mengatakan bahwa pada November tahun lalu, pusat itu diperluas satu kilometer.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Ruzar juga menyebutkan, sebuah laporan di Proyek Data Xinjiang oleh James Leibold, Kelsey Munro dan Tila Hoja bahwa 16.000 masjid di provinsi Xinjiang hancur total atau kubahnya dirusak.
Laporan tersebut mengatakan bahwa dalam tindakan yang diambil pada tahun 2017, tidak hanya lebih dari 1 juta Uighur yang ditahan, tetapi budaya dan identitas mereka diserang.
“Ini pembantaian budaya di mana tempat-tempat keagamaan dan tempat umum non-Han Muslim Uighur disapu bersih,” menurut Nathan, seorang akademisi di Uyghur.
Pledge Time menambahkan,banyak negara dan organisasi di dunia menuduh Cina atas situasi umat Islam di negara tersebut. Ada tuduhan terhadap pemerintah Partai Komunis negara itu yang melanggar hak asasi manusia dan melancarkan kampanye untuk mengakhiri budaya Muslim. (T/RS2/P2)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)
Mina Indonesia
Mina Arabic
Mina Sport
Mina Preneur