Yerusalem, MINA – Rabithah Ulama Palestina memperingatkan, pendudukan Israel hendak mengendalikan penuh terhadap status Masjidil Aqsha.
“Pendudukan hendak memaksakan kendali penuh atas Masjid Al-Aqsa yang diberkati, dan untuk mengubah situasi sejarah, agama dan hukum,” pernyataan Rabithah, Kamis (15/4). Quds Press melaporkan.
Rabithah meminta seluruh dunia untuk memikul tanggung jawab terhadap kesucian Al-Aqsa di Palestina, dan untuk bertindak menghentikan tindakan sewenang-wenang dan kriminal terhadap Masjid Al-Aqsa sebelum terlambat.
“Kami khawatir ini adalah awal dari pembongkaran Masjid Al-Aqsa dan pembangunan struktur sinagog yang mereka klaim. Pendudukan telah merencanakan untuk waktu yang lama, dan memimpikannya,” lanjut pernyataan.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Rabithah juga meminta para ulama untuk memobilisasi umat dan melakukan segala yang mungkin untuk menghentikan pendudukan dari perilaku dan serangannya.
Para ulama harus mendidik generasi tentang kesucian dan status Masjid Al-Aqsa, imbuhnya.
Rabithah meminta umat Islam Yerusalem, Tepi Barat, Garis Hijau, dan semua orang yang bisa, untuk melakukan perjalanan ke Masjid Al-Aqsa dan lebih memakmurkan kegiatan di bulan suci Ramadhan ini.
Serangan pendudukan di Masjid Al-Aqsa yang terakhir adalah memotong kabel pengeras suara dari menara Masjid Al-Aqsa pada saat shalat Isya dan tarawih, dan mencegah masuknya makanan sahur dan berbuka puasa bagi jamaah.
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
Sementara pasukan keamanan Israel membuka pintu lebar-lebar dan menyiapkan suasana bagi pemukim Yahudi untuk menyerbu dan menodai Masjid Al-Aqsa dalam jumlah besar. (T/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jihad Islam Kecam Otoritas Palestina yang Menangkap Para Pejuang di Tepi Barat