Raja Yordania dan Presiden Mesir : Cabut Blokade Gaza

Amman, MINA – Raja Abdullah II dan Presiden Abdel Fattah al-Sisi pada hari Kamis (19/10) menegaskan kembali “perlunya segera menghentikan perang di Gaza, melindungi warga sipil, mencabut blokade, dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada orang-orang di sana.”

Kedua pemimpin tersebut, seperti dilaporkan kantor berita resmi Yordania, Petra, menegaskan sikap bersatu kedua negara yang menolak kebijakan hukuman kolektif, termasuk blokade, dan pengusiran warga di Gaza.

Mereka menekankan, dalam diskusi bilateral di Kairo, bahwa “setiap upaya pemindahan paksa ke Yordania atau Mesir ditolak.”

Mereka juga memperingatkan, kegagalan menghentikan agresi di Jalur Gaza “akan membuat kawasan ini mengalami kemerosotan berbahaya yang mengancam akan menyebabkan kawasan tersebut memasuki bencana yang konsekuensinya sangat dikhawatirkan. ”

Baca Juga:  Peran Dakwah dalam Memperbaiki Akhlak Umat

Sebelumnya, pada hari Selasa (17/10), Yordania mengumumkan pembatalan pertemuan puncak dengan Presiden Joe Biden, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, dan Mahmoud Abbas dari Palestina, yang dijadwalkan akan diadakan di Amman pada hari Rabu, menyusul pengeboman yang menargetkan sebuah rumah sakit di Gaza, yang menewaskan 500 orang.

Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi mengatakan dalam pernyataan media bahwa Pertemuan Amman dibatalkan karena “tidak ada gunanya membicarakan apa pun sekarang kecuali menghentikan perang.” (T/RS2/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.