Replika Mushaf Tertua Dunia Hadir di Museum Istiqlal TMII

Jakarta, MINA – Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Kementerian Agama dalam waktu dekat akan membuka Corner dengan menghadirkan tertua di di Museum Istiqlal Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta.

“Uzbekistan Corner ini akan menghadirkan replika Mushaf tertua dunia yang dibaca oleh Sayidina Usman saat terbunuh dan ada percikan darahnya. Replika ini akan kita usahakan untuk bisa dihadirkan dan sudah dibicarakan dengan Duta Besar Uzbekistan,” kata Kepala LPMQ Muchlis M Hanafi usai peresmian Pameran foto bertajuk “Uzbekistan Negeri Para Imam” di Bayt Al-Quran & Museum Istiqlal TMII, Kamis (7/2).

Pameran foto yang dirangkai dengan Seminar “Jejak Ulama Uzbekistan di Nusantara” ini secara resmi dibuka oleh Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, Abd Rahman Mas’ud didampinggi Rektor Universitas Gunadarma sekaligus Brand Amabassador Uzbekistan ES Margianti dan perwakilan Duta Besar Uzbekistan, Mahmud.

Menurut Muchlis M Hanafi, pameran foto tersebut digelar di Bayt Al-Quran & Museum Istiqlal di komplek TMII Jakarta merupakan tindak lanjut dari kunjungan pejabat Uzbekistan ke Kemenag.

Pameran foto yang berlangsung 7 – 17 Februari 2019 dalam rangka memperingati satu tahun bebas visa WNI ke Uzbekistan ini terselengara atas kerjasama segitiga antara Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Kementerian Agama, Kementerian Pariwisata Uzbekistan dan Universitas Gunadarma.

“Akan ada kegiatan lanjutan setelah pameran foto dan seminar. Misalnya, 21-23 Februari mendatang, pemerintah Uzbekistan akan mengadakan internasional forum untuk pariwisata ziarah dan mengundang dari berbagai negara. Selain dari Universitas Gunadarma, saya diundang sebagai Kepala LPMQ Kemenag serta seorang peneliti yang diharapkan nanti akan dapat mengurai jalur yang boleh dikatakan terputus antara tradisi keislaman di Asia Tengah dengan yang ada di Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu perwakilan Duta Besar Uzbekistan untuk Indonesia, Mahmud menyatakan, hubungan Uzbekistan dengan Indonesia sudah terjalin sejak lama. Pada 1956, kala Presiden pertama Indonesia Soekarno berkunjung ke Rusia (dulu Uni Soviet) yang pertama ditanya adalah dimana Makam Imam Al Bukhari.

“Saat itu tak satu pun pejabat Rusia yang mengetahui keberadaan makam Imam Al Bukhari. Akhirnya setelah memenuhi keinginan Soekarno, makam Imam Al Bukhari ditemukan di Uzbekistan tepatnya di kota Samarkand. Hingga kini ada prasasti Presiden Soekarno di sekitar makam Imam Al Bukhari,” kata Mahmud. (R/R10/RS3)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.