Saat Prof Tutty Alawiyah Serukan Bela Al-Aqsha

Oleh: Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency)

Ulama dan tokoh Muslimah Indonesia, Prof. Hj. Tutty Alawiyah binti Abdullah Syafi’ie, telah wafat kembali ke haribaan-Nya pada Rabu (4/5/2-16) lalu, dalam usia 74 tahun di Jakarta.

Almarhumah yang pada akhir-akhir usianya masih menjabat sebagai Rektor Universitas Asy-Syafi’iyyah, salah satu Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat dan Ketua Umum Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT), ternyata juga turut memberikan sumbangsihnya pada perjuangan yang lebih luas lagi, perjuangan pembebasan Masjid Al-Aqsha dan kemerdekaan Palestina secara keseluruhan.

Secara internasional, itu juga didukung aktivitas Tuty Alawiyah  sebagai Presiden International Woman Moslem Union (IMWU) dan Dewan Pembina Majelis Ilmuan Muslimah Internasional (MAAI).

Hal ini antara lain terlihat pada seruannya kepada Presiden RI Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla pada momentum akhir 2014 lalu. Prof Tutty Alawiyah dengan santun tapi tetap tegas mendesak pemerintahan Jokowi-JK untuk tidak berdiam diri dalam pembatasan akses ke Masjidil Aqsa oleh pasukan Israel.

Menurut Tutty, keterlibatan pemerintah Indonesia dinilai penting, apalagi mengingat Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk Muslim terbanyak di dunia.

“Pemerintah perlu turun tangan mengenai hal pembatasan shalat di Masjidil Aqsa ini,” ujar Tutty kepada harian Republika, Jumat (21/11/2014) kala itu.

Tidak hanya Indonesia yang diseru, Tutty Alawiyah juga mengimbau seluruh negara yang menghendaki kemerdekaan Palestina untuk turun tangan dalam persoalah ini. “Semua negara-negara perlu turun juga,” imbuhnya.

“Kita melihat Israel semakin brutal terhadap Masjidil Aqsha,” ujarnya.
Masjid Al-Aqsha, menurut Tutty Alawiyah, merupakan milik semua umat yang tidak boleh dibatasi dari kalangan tertentu saja. Namun pasukan Israel menunjukkan sikap kesewenang-wenangan, terutama terhadap pemeluk agama Islam.

“Apalagi jangan sampai ada rencana Masjidil Aqsa akan dihancurkan dan dipugar,” ujarnya.

Persatuan untuk Al-Aqsha

Melalui organisasi yang ia ketuai, International Woman Moslem Union (IMWU), da’iyah yang juga tokoh pada Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan Center For Information And Development Studies (CIDES), menyerukan, dunia internasional khususnya negara-negara Islam, agar berani menghentikan segala bentuk kekerasan dan membebaskan bumi Palestina dari penjajahan bangsa Israel.

“Atas nama organisasi yang saya ketuai, saya menyerukan kepada negara-negara Islam untuk membantu perjuangan rakyat Palestina secara materil maupun spirituil, ” tegasnya ketika menjadi pembicara dalam Konferensi Al-Quds Internasional di Istanbul, Turki, akhir November 2007.

Tokoh asal Betawi itu juga menyampaikan pentingnya dukungan kepada rakyat Palestina dalam memerdekakan tanah airnya. Sebab selain merupakan tanah suci bagi umat Islam karena di dalamnya ada Masjid Al-Aqsha, kekerasan dan kekejaman tentara Israel terhadap penduduk Palestina juga semakin meningkat.

Untuk itu ia menyampaikan pentingnya persatuan negara-negara Islam, khususnya negara Arab dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi bangsa Palestina. Persatuan negara-negara Islam diangggapnya, akan menjadi alat yang efektif, untuk menekan Israel dan negara-negara yang menjadi sponsornya.

Yang tidak kalah penting, lanjut Tutty, adalah persatuan bangsa Palestina sendiri. Menurutnya, persatuan bangsa Palestina akan sangat membantu perjuangan dan memudahkan dunia internasional dalam memberi dukungan.

“Sesungguhnya persatuan itu akan melahirkan kemuliaan yang besar. Dengan persatuan bisa mengokohkan keteguhan dalam beragama dan berbangsa yang menghasilkan pembebasan Al-Quds. Ini adalah harapan bangsa di dunia,” tegasnya di hadapan ratusan utusan dari berbagai negeri Muslim.

Muslimah Pejuang Al-Aqsha  

“Innaalillaahi wa innaa ilaihi roojiuun”. Sesungguhnya semua milik Allah, dan sesungguhnya semua akan kembali kepada-Nya.

Kini Prof. Hj. Tutty Alawiyah binti Abdullah Syafi’ie telah pergi ke haribaan-Nya, menghadap Sang Pencipta, Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Semoga Allah, yang memuliakan dan memberkahi Masjid Al-Aqsha, berkenan memberikan balasan kebaikan, limpahan pahala, dan surga mulia di sisi-Nya, atas peran almarhumah semasa hidupnya, kontribusi positifnya dalam memajukan dunia pendidikan, perannya dalam pemberdayaan kaum Muslimah, dakwahnya dalam syiar Islam serta dalam hal ini lebih khusus lagi atas perhatiannya terhadap perjuangan Al-Aqsha. Aamiin. (P4/P2)

Mi’raj Islami News Agency (MINA)

Wartawan: Ali Farkhan Tsani

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.